Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Penyihir, Perempuan dan 4 Anaknya di India Dibunuh

Kompas.com - 30/01/2019, 08:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber ABC News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebanyak 6 pria di India ditangkap oleh pihak berwenang karena membunuh seorang perempuan dan empat anaknya.

Diwartakan ABC, Rabu (30/1/2019), pembunuhan itu berawal dari kecurigaan terhadap perempuan tersebut sebagai seorang penyihir yang membunuh seorang gadis.

Penduduk desa mendobrak masuk rumah korban di negara bagian Odisha timur. Mereka kemudian menyerang perempuan tersebut dan juga anak-anaknya hingga tewas.

Baca juga: Pria India Nekat Tinggalkan Pelaminan demi Bermain Sepak Bola

Penganiayaan berujung kematian itu memakai alat-alat pertanian. Setelah itu, warga membuang mayat mereka ke sumur.

Penyelidik kepolisian setempat, Sushant Dash, mengatakan enam tersangka termasuk seorang dukun didakwa melakukan pembunuhan.

"Mereka telah mengakui melakukan pembunuhan dengan alasan ilmu sihir," ucapnya.

"Dua atau tiga orang lagi kemungkinan akan ditangkap dalam beberapa hari mendatang," imbuhnya.

Dash mengatakan penduduk desa menyalahkan wanita itu atas penyakit dan kematian seorang gadis berusia 12 tahun.

Di beberapa negara bagian di India, pria dan perempuan kerap dituding sebagai penyihir sehingga diserang atau dibunuh oleh penduduk.

Menurut Biro Catatan Kriminal Nasional, ada 134 kasus pembunuhan terkait dengan penyihir pada 2016.

Baca juga: Makan Manisan yang Dibagikan di Kuil di India, Dua Perempuan Tewas

Penduduk desa sering berkonsultasi dengan dukun setempat yang menyalahkan ilmu sihir atas penyakit yang diderita.

Dukun itu kemudian menyarankan agar si penderita diobati dengan tanah liat panas atau besi panas.

"Ini adalah bentuk kekerasan terhadap perempuan dan hukum yang tidak dapat menghentikan kejahatan seperti itu, kita perlu mendidik mereka," kata Anuradha Mohanty, kepala Pusat Kebudayaan Rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com