Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2019, 14:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menunda pidato kenegaraan (State of the Union) yang sedianya digelar pekan depan.

Pengumuman itu terjadi di tengah masa penutupan layanan pemerintahan (shutdown) yang sudah berlangsung selama 34 hari.

Dilansir BBC Kamis (24/1/2019), Trump menyatakan dia sedianya bakal melangsungkan State of the Union pada 29 Januari nanti.

Baca juga: Shutdown AS Berjalan Satu Bulan, FBI Keluhkan Tak Mampu Bayar Informan

Kemudian Ketua House of Representatives Nancy Pelosi meminta Trump menunda pidato karena shutdown yang berlangsung sejak 22 Desember 2018.

"Itu adalah hak prerogatifnya. Karena itu, saya bakal memberikan pidato kenegaraan (SOTU) saya setelah shutdown berakhir," ujar Trump di Twitter.

Presiden 72 tahun itu menyatakan tidak akan berusaha mencari tempat lain untuk menggelar SOTU selain di House Chamber Capitol Hill.

"Tidak ada tempat yang mempunyai tradisi, sejarah, dan sangat penting seperti House Chamber. Saya menantikan memberi pidato yang hebat di masa depan," lanjutnya.

Pelosi langsung membalas twit Trump itu dengan kicauan berisi ajakan kepada sang presiden untuk menyetujui paket kebijakan yang diloloskan House.

"Tolong, terima proposal ini sehingga kita bisa mengakhiri shutdown, membayar gaji para pegawai negeri kita, dan merundingkan perbedaan kita," pintanya.

Sebelumnya, Pelosi meminta Trump menunda pidato kenegaraan dengan alasan karena faktor shutdown, dia tidak bisa menjamin keamanannya.

Namun Trump sempat menolak dan menyatakan dia bakal tetap menggelar SOTU, dan mengejek Pelosi terlalu takut untuk mengungkapkan kebenaran.

"Dia tidak ingin publik Amerika mengetahui apa yang tengah terjadi," ulas presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Uncle Sam" tersebut.

AS mengalami shutdown setelah Trump dan Pelosi berseteru tentang proposal pembangunan tembok perbatasan di Meksiko untuk menangkal migran ilegal.

Trump meminta dana sebesar 5,7 miliar dollar AS, sekitar Rp 80,7 triliun, untuk membangun tembok yang mendapat penolakan dari Pelosi.

Akibat shutdown tersebut, sekitar 800.000 pegawai negeri AS terpaksa dirumahkan maupun bekerja tanpa menerima gaji.

Baca juga: Trump Marah Penawarannya untuk Akhiri Shutdown Ditolak Oposisi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com