RIYADH, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan masih meminta nasihat dengan mantan penasihatnya, Saud al-Qahtani.
Diwartakan The Washington Post via Al Jazeera Jumat (11/1/2019), Qahtani merupakan terduga otak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Mengutip sumber dari Amerika Serikat (AS), Qahtani masih memiliki pekerjaan yang belum diselesaikan sebagai penasihat MBS.
Baca juga: 100 Hari Kematian Khashoggi, Dunia Masih Berduka
"Gagasan bahwa Anda bisa memiliki perpecahan radikal dengannya nampaknya tidak realistis," tutur sumber AS tersebut.
Hal senada juga disampaikan sumber yang dekat dengan kerajaan. "Dia (Qahtani) masih mempunyai pekerjaan yang harus diserahkan," katanya.
Pernyataan resmi pemerintah tentang Qahtani pada 15 November 2018. Yakni ketika dia berada dalam investigasi kasus Khashoggi, dan dilarang meninggalkan Saudi.
Jabatannya sebagai penasihat bidang informasi dicopot setelah namanya masuk ke dalam radar penyidik buntut pembunuhan jurnalis 59 tahun itu.
Dia diyakini memegang peranan pembunuhan Khashoggi dengan jalan pertama membujuk si jurnalis agar bersedia kembali ke Riyadh.
Dia bertemu tim pembunuh sebelum mereka berangkat ke Istanbul, Turki, dan diduga memberi pesan agar Khashoggi dibunuh jika menolak untuk pulang.
Sumber lain berkata meski telah dilarang meninggalkan Saudi, Qahtani dilaporkan masih melakukan dua perjalanan ke Uni Emirat Arab.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.