WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Keputusan layanan tayangan berbayar Netflix untuk mencabut komedi satire yang membahas soal jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi membuat mereka dikritik pegiat HAM.
Episode Patriot Act with Hasan Minhaj berisi kritikan terhadap Saudi atas kasus pembunuhan Khashoggi yang terjadi Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
Secara spesifik, Minhaj mengkritik Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang dianggap memerintahkan pembunuhan itu, serta kampanye Saudi di Yaman.
Baca juga: Diprotes Saudi, Netflix Cabut Episode Komedi yang Sindir Kasus Khashoggi
Netflix memutuskan mencabut episode itu setelah Saudi melayangkan protes, dan menganggap tayangan itu melanggar undang-undang siber mereka.
Dilansir AFP Rabu (2/1/2019), dalam UU tersebut, disebutkan produsen konten yang dianggap melanggar ketertiban umum bisa diancam penjara hingga lima tahun.
Dalam keterangan resmi, Netflix sangat mendukung seni kebebasan berpendapat maupun hukum lokal yang ada di seluruh dunia.
"Kami memutuskan mencabut episode itu hanya di Saudi setelah kami menerima permintaan secara legal dan valid," terang Netflix.
Keputusan itu menuai kritikan dari direktur kampanye Amnesty's Middle East Samah Hadid. Dia berkata Saudi kembali menekan kebebasan berpendapat.
"Dengan tunduk kepada permintaan Saudi, Netflix terancam menyediakan momen bagi Saudi untuk menekan setiap kebebasan berekspresi dan informasi," ujarnya.
Sarah Leah Whitson dari Human Rights Watch menyoroti ucapan Netflix bahwa mereka sangat mendukung seni kebebasan berpendapat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.