Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dibunuh, Khashoggi Ditawari Minum Secangkir Teh

Kompas.com - 24/12/2018, 13:33 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ISTANBUL, KOMPAS - Pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi di dalamkonsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu terus disoroti dunia.

Khashoggi sempat ditawari secangkir teh sebelum diberi obat bius, dibunuh, lalu dimutilasi. Demikian diwartakan Daily Mirror, Minggu (23/12/2018), mengutip laporan The Washington Post.

The Washington Post menulis bahwa seorang anggota tim Saudi menawarinya untuk minum teh. Kemudian, Khashoggi menjawab "ya" dengan nada suara yang meyakini suatu hal jahat akan terjadi.

Baca juga: Buntut Kasus Pembunuhan Khashoggi, Saudi akan Reformasi Badan Intelijennya

Laporan surat kabar tersebut mengutip dari para pejabat yang berbicara secara anonim terkait materi rekaman yang diperoleh intelijen Turki.

Seorang anggota tim mengatakan kepada Khashoggi bahwa dia akan kembali ke Arab Saudi. Di momen itulah, dia khawatir akan dibius dan diculik.

"Tim Saudi membawa jarum suntik dikemas dengan obat penenang yang cukup mematikan," tulis Washington Post, mengutip perkataan dari para pejabat.

Sang jurnalis itu berada dalam penderitaan secara fisik, napasnya terengah-engah, kemudian diam.

Kengerian selanjutnya yang terdengar dalam rekaman adalah suara mesin listrik, semacam gergaji yang dipakai untuk memutilasi Khashoggi.

Seperti diketahui, otoritas Saudi menyatakan tim tidak membawa gergaji, melainkan menggunakan alat yang ditemukan di konsulat.

Jenazah Khashoggi belum ditemukan. Pejabat Saudi takin para pembunuh menyerahkan potongan tubuh pria berusia 59 tahun itu kepada kaki tangan di Turki.

Baca juga: Rencana Trump Tarik Pasukan di Suriah Diduga karena Faktor Khashoggi

Pihak berwenang Turki menyatakan, Saudi belum menyodorkan bukti atau mengidentifikasi soal individu yang diduga tersebut.

Kini, pemerintah Saudi berencana untuk mereformasi badan-badan intelijen usai terjadinya kasus pembunuhan Khashoggi.

Reformasi dilakukan untuk memastikan badan-badan intelijen Arab selaras dengan kebijakan keamanan nasional, hukum internasional, dan hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com