PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara mengakui adanya penurunan yang terjadi pada sektor pertanian di negaranya sepanjang 2018.
Pernyataan tersebut mengingatkan kembali akan hasil laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, yang juga menyebut negara tertutup itu masih akan sangat bergantung pada impor dan bantuan pangan di tahun mendatang.
Perdana Menteri Kabinet Pemerintahan Korea Utara, Pak Pong Ju, menyatakan, penurunan produksi pangan tersebut sebagai dampak kemunduran yang dihasilkan sejumlah pertanian di masa lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan Pak dalam pertemuan nasional pejabat pertanian yang dilangsungkan di Pyongyang, pekan ini.
"Mereka gagal melakukan produksi dan bertanggung jawab dalam manajemen benih, termasuk gagal mendistribusikan jenis keturunan benih yang sesuai," kata Pak seperti dikutip kantor berita KCNA, Kamis (27/12/2018).
Baca juga: PBB: Produksi Pangan Korea Utara pada 2018 Terus Menurun
Perdana menteri menggarisbawahi kebutuhan negara dalam mencapai tujuan produksi biji-bijian yang ditetapkan dalam rencana pengembangan lima tahunan yang berakhir pada 2020.
Dilansir AFP, Pemerintah Korea Utara sejak dipimpin Kim Jong Un, pada 2011, telah tidak lagi ragu untuk menyoroti adanya kekurangan dan kebijakan yang diambil melalui media pemerintah.
Kim bahkan tidak ragu untuk menegur pejabat yang telah dianggapnya tak mampu menjalankan tugas dengan memuaskan.
Sebelumnya diberitakan, PBB dalam laporannya telah menyebut Korea Utara telah gagal mempertahankan produksi bahan pangan pokoknya, beras dan jagung, pada tahun ini.
FAO berpendapat, sebagai dampaknya, Pyongyang harus mengimpor hingga 641.000 ton bahan pangan di tahun mendatang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.