Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2018, 15:14 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Kyodo News

NEW YORK, KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB tengah membahas untuk mempertimbangkan kembali pengiriman bantuan kemanusiaan ke Korea Utara.

Pembahasan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara itu dimunculkan pihak Amerika Serikat yang menekankan perlunya mencegah agar bantuan tidak jauh ke pihak yang salah.

"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa kita tidak melakukan apa pun yang akan membahayakan dan tidak tertuju pada orang yang kita harapkan," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.

"Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan. Kami melihat aspek teknis untuk memastikan bahwa ini bukan sesuatu yang dapat dialihkan dengan cara lain," tambahnya.

Baca juga: Korea Utara Bersiap Kedatangan Inspektur Internasional ke Situs Nuklir

Melansir dari Kyodo News, pembahasan mengenai bantuan kemanusiaan itu dilakukan Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara secara tertutup, Kamis (8/11/2018).

Sanksi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara tidak melarang pengiriman bantuan kemanusiaan ke negara tertutup itu.

Akan tetapi banyak organisasi bantuan yang melaporan keluhan bahwa pasokan yang diperlukan tidak dapat disampaikan karena lamanya pemeriksaan yang dilakukan oleh komite sanksi Dewan Keamanan.

Sebuah sumber dari Dewan Keamanan mengatakan, bantuan yang direncanakan sejumlah lembaga seperti Badan Dana Bantuan Anak Internasional PBB atau UNICEF telah menunggu selesainya pemeriksaan dari komite

Sebelumnya, diplomat senior dari Rusia, China dan Korea Utara sepakat akan perlunya meringkankan sanksi secara sejajar dengan langkah yang diambil Pyongyang untuk menuju denuklirisasi.

Namun AS bersama dengan Inggris dan Perancis menegaskan perlunya menjaga sanksi tetap ada hingga Korea Utara benar-benar menyelesaikan proses melepaskan persenjataan dan teknologi nuklirnya.

Baca juga: Korea Utara Disebut Impor Barang Mewah Senilai Rp 9 Triliun dari China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Kyodo News
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com