Tubuhnya terlihat tulisan yang terbaca "fake peacemaker". Dalam video yang beredar, dia rerlihat belari menuju jalan di tengah hujan saat rombongan kepresidenan lewat.
Kemudian tiga petugas polisi terlihat memaksa dia untuk menyingkir ke pinggir jalan.
"Mereka datang untuk merayakan perdamaian tapi mereka mempromosikan perang," kata Inna Shevchenko, salah satu dari organisasi Femen.
The protest, the rain and the chanting is coming to an end. People’s anger is not. Trump is still in Paris warm and dry. He did not attend the WW1 Armistice centenary. #TrumpRain pic.twitter.com/kFmzWuP5C0
— Andrei Popoviciu (@AndreiPopoviciu) 11 November 2018
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Kemoterapi, Dulu Senjata Perang Dunia I
Upacara peringatan berakhirnya Perang Dunia I juga digelar di Australia, India, Selandia Baru, Hong Kong dan Myanmar.
"Ini adalah sebuah perang yang India memang tidak terlibat langsung, tapi tentara kami bertempur di seluruh dunia untuk tujuan perdamaian," kicau PM India Narendra Modi.
Di London, Pangeran Charles meletakkan karangan bunga pertama, bunga poppy merah dalam sebuah upacara peringatan. Sementara, Ratu Elizabeth II memantau dari balkon terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.