TUNIS, KOMPAS.com - Seorang perempuan melakukan aksi bom bunuh diri di sebuah ruas jalan yang ramai di Tunis, Tunisia, Senin (29/10/2018), melukai sedikitnya 20 orang.
Serangan ini merupakan aksi bom bunuh diri pertama di ibu kota Tunisia itu selama tiga tahun terakhir.
"Ini sebuah tragedi. Kita sangka kita sudah menghancurkan terorisme, tetapi ternyata masih ada di jantung ibu kota," kata Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, yang sedang berkunjung ke Jerman saat insiden itu terjadi.
Dari korban luka terdapat 15 polisi dan dua orang remaja, kata juru bicara kepolisian Walid Ben Hkima.
Baca juga: Teror Bom Bunuh Diri Jelang Pemilihan Parlemen Afghanistan, 8 Orang Tewas
"Beruntung tidak ada yang mengalami luka serius," ujar Ben Hkima.
Sementara itu juru bicara Kemendagri Tunisia Sofiene Zaag mengatakan, pelaku meledakkan diri pada tengah hari di dekat beberapa mobil polisi.
Pelaku bom bunuh diri beraksi di kawasan elite Avenue Habib Bourguiba di Tubis.
Tak lama setelah ledakan terjadi, polisi menutup kawasan itu dan ambulans serta paramedis berdatangan.
Sedangkan, sebagian toko di tempat itu memilih tutup dan sejumlah kafe menjadi kosong melompong.
Kemendagri mengidentifikasi pelaku yang langsung tewas di lokasi adalah seorang perempuan 30 tahun yang diketahui tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok ekstrem mana pun.
Ennahda, partai terbesar kedua di parlemen Tunisia, menyebut aksi tersebut sebagai tindakan pengecut dan meminta seluru warga Tunisia untuk melawan terorisme.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.