Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2018, 19:06 WIB

GARDEZ, KOMPAS.com - Teror bom bunuh diri kembali terjadi di sebuah rumah ibadah di Afghanistan, Jumat (3/8/2018). Serangan bom bunuh diri terjadi saat ibadah sholat Jumat tersebut menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai puluhan jemaah lainnya.

Kepala Kepolisian Provinsi Paktia, Jenderal Raz Mohammad Mandozai mengatakan, serangan bom bunuh diri tersebut terjadi di wilayahnya, tepatnya di sebuah masjid di Kota Gardez.

"Kami mendata sebanyak 20 orang tewas dan sekitar 50 lainnya luka-luka. Semua korban adalah jemaah yang sedang menjalankan ibadah sholat Jumat," kata Mandozai.

Baca juga: Tiga Warga Negara Asing Diculik dan Dibunuh di Afghanistan

Namun dikhawatirkan jumlah korban tewas masih dapat bertambah karena sejumlah korban yang mengalami luka parah.

Ditambahkan Mandozai, sebelum ledakan bom bunuh diri terjadi, dua penyerang melepaskan tembakan ke arah jemaah di dalam masjid. Pihaknya juga mendapat laporan bahwa ledakan terjadi lebih dari satu kali.

Sementara, pihak pemerintah setempat menyebut jumlah korban tewas lebih banyak, yakni mencapai 22 orang.

"Jumlah korban tersebut masih bisa bertambah," kata juru bicara kantor gubernur Paktia, Abdullah Hasrat, dilansir AFP.

Belum ada pihak yang mengklaim serangan tersebut.

Taliban tidak mengklaim sejumlah serangan besar yang terjadi di Afghanistan dalam beberapa waktu terakhir, diyakini karena adanya tekanan kepada kelompok gerilyawan itu untuk melakukan pembicaraan damai dengan pemerintah.

Laporan PBB menunjukkan, serangan kelompok gerilyawan dan bom bunuh diri menjadi penyebab terbanyak kematian warga sipil pada semester pertama 2018.

Jumlah warga sipil yang menjadi korban akibat teror di Afghanistan selma periode tersebut mencapai 1.692 orang, yang tertinggi sejak misi bantuan PBB melakukan pendataan pada 2009.

Baca juga: Serangan Bersenjata di Gedung Pemerintahan Afghanistan, 15 Orang Tewas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com