Salin Artikel

Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Tunisia, 20 Orang Luka

Serangan ini merupakan aksi bom bunuh diri pertama di ibu kota Tunisia itu selama tiga tahun terakhir.

"Ini sebuah tragedi. Kita sangka kita sudah menghancurkan terorisme, tetapi ternyata masih ada di jantung ibu kota," kata Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, yang sedang berkunjung ke Jerman saat insiden itu terjadi.

Dari korban luka terdapat 15 polisi dan dua orang remaja, kata juru bicara kepolisian Walid Ben Hkima.

"Beruntung tidak ada yang mengalami luka serius," ujar Ben Hkima.

Sementara itu juru bicara Kemendagri Tunisia Sofiene Zaag mengatakan, pelaku meledakkan diri pada tengah hari di dekat beberapa mobil polisi.

Pelaku bom bunuh diri beraksi di kawasan elite Avenue Habib Bourguiba di Tubis.

Tak lama setelah ledakan terjadi, polisi menutup kawasan itu dan ambulans serta paramedis berdatangan.
Sedangkan, sebagian toko di tempat itu memilih tutup dan sejumlah kafe menjadi kosong melompong.

Kemendagri mengidentifikasi pelaku yang langsung tewas di lokasi adalah seorang perempuan 30 tahun yang diketahui tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok ekstrem mana pun.

Ennahda, partai terbesar kedua di parlemen Tunisia, menyebut aksi tersebut sebagai tindakan pengecut dan meminta seluru warga Tunisia untuk melawan terorisme.

Partai berhaluan Islam ini juga menegaskan kembali dukungannya terhadap institusi militer dan kepolisian untuk memerangi terorisme.

Serangan itu mwerupakan yang pertama sejak 24 November 2015, ketika seorang pengebom bunuh diri beraksi dan menewaskan 12 personel pengawal presiden yang berada di dalam sebuah bus.

Serangan bom bunuh diri itu kemudian diklaim sebagai aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sejak revolusi 2011 yang menggulingkan diktator Zine El Abedine Ben Ali, serangan kelompok ekstremis di Tunisia sudah menewaskan banyak orang termasuk turis asing.

Pada Juni 2015, 38 orang tewas dalam aksi penembakan di kota wisata pantai Sousse.

Pada Maret di tahun yang sama, teroris menyerang Museum Nasional Bardo di Tunis mengakibatkan 22 orang tewas, sebagian besar turis asing.

Sedangkan pada Maret 2016, sekelompok ekstremis bersenjata yang datang dari Libya menyerang pos militer di wilayah ben Guerdane.

Serangan yang menewaskan 20 orang personel militer dan warga sipil itu disebut pemerintah Tunisia sebagai upaya untuk menjadikan negeri itu sebagai "emirat" ISIS.

https://internasional.kompas.com/read/2018/10/30/09431871/bom-bunuh-diri-di-ibu-kota-tunisia-20-orang-luka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke