NAIROBI, KOMPAS.com - Ibu Negara Amerika Serikat (AS) Melania Trump menuai kontroversi dengan penampilannya ketika bersafari di Kenya.
Diwartakan The Guardian Jumat (5/10/2018), Melania mengenakan topi dan pakaian putih ketika bersafari di Taman Nasional Nairobi.
Baca juga: Kunjungi Kenya, Melania Trump Beri Makan Bayi Gajah dan Bersafari
Pelindung kepala bernama helm pith, dinamakan demikian karena dulunya dibuat dari bahan sholapith, menjadi kontroversi karena merupakan simbol kolonialisme.
Topi tersebut dipakai oleh para penjelajah Eropa ketika berkelana di negara Asia seperti India maupun Timur Tengah serta Afrika di Abad ke-19.
Gentleman's Gazette memberitakan, topi itu menjadi populer di kalangan warga sipil kulit putih yang berkunjung ke daerah kolonial pada dekade 1930-an.
Melania completes the stereotype trifecta--elephants, orphans and even the pith helmet.....#FLOTUSinAfrica2018 @africasacountry @AFP @AP pic.twitter.com/TkgFb3w4yY
— Matt Carotenuto (@matt_carotenuto) October 5, 2018
Topi itu kemudian diadopsi oleh anggota militer, dan menjadi simbol status dan penindasan. Topi itu kadang dipakai turis yang tidak peka dengan isu itu tatkala mengunjungi Afrika.
"Topi dulunya dipakai penjajah. Tidak cocok dengan kami sebagai orang Afrika. Siapa yang menasihati Anda memakai topi demikian?" kata Pauleen Mwalo yang notabene warga Nairobi.
Sementara sejarawan Universitas St Lawrence Matt Cartenuto menjabarkan Melania seperti memamerkan kapas dari Alabama namun dengan seragam Konfederasi.
"Dia sukses mendapatkan tiga hal. gajah (elephants), yatim piatu (orphans), maupun helm putih," sindirnya melalui kicauan di Twitter.
Sementara netizen lain menyebut perempuan 48 tahun itu mencoba meniru gaya aktris Meryl Streep di film Out of Africa yang berasal dari buku Karen Blixen.
Kunjungan Melania ke Ghana, Malawi, Kenya, dan Mesir tidak saja fokus dengan isu pendidikan, kesejahteraan anak, pariwisata maupun konservasi alam liar.
Pengamat juga melihat kunjungan tersebut bertujuan untuk memulihkan hubungan antara AS dengan negara Afrika atas ucapan maupun tindakan suaminya, Presiden Donald Trump.
2017 lalu, Trump menyebut adanya sebuah negara yang tak eksis bernama Nambia. Januari, dia menuai kritik karena menyebut negara Africa shithole (busuk).
Baca juga: Di Ghana, Melania Trump Kunjungi Bekas Benteng Perdagangan Budak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.