Jika melihat dari hukuman seumur hidup yang dijalani keduanya, maka seharusnya dua narapidana ini berada di bawah pengamanan ketat.
Insiden ini memicu kritik tajam terhadap otorita pengelola lembaga pemasyarakatan di China.
Lewat media sosial, netizen mengungkapkan keterkejutan mereka karena kedua buronan itu belum tertangkap meski China memiliki sistem pengawasan yang amat canggih.
Baca juga: Saat Napi Kabur, 1.133 Penghuni Lapas Makassar Dijaga 8 Petugas
Ada yang menduga kejadian ini adalah imbas dari apa yang disebut "Pekan Emas" yaitu liburan nasional sepekan penuh.
Dengan liburan panjang itu, jumlah pergerakan manusia di China amat banyak sehingga sangat mungkin seseorang bisa "menghilang".
Media China meyakini, kedua narapidan belum meninggalkan wilayah provinsi Liaoning tempat mereka menjalani hukuman penjara.
Kasus narapidana kabur di China terakhir kali terjadi pada September 2014 ketika tiga orang penghuni lapas Harbin melarikan diri.
Ketiga orang itu adalah Gao Yulun, Wang Damin, dan Li Haiwei bisa meloloskan diri setelah membunuh seorang penjaga dan mengenakan seragam sipir.
Ketiga narapidana tersebut bisa ditangkap kembali setelah sepekan dalam pelarian.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Serang Penjara di Brasil, 92 Napi Kabur
.
.
.