TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintahan rezim Bashar al-Assad dalam mendorong kelompok pemberontak keluar dari Idlib, Suriah.
Tak hanya itu, Teheran juga bakal berupaya menekan jumlah korban jiwa dari operasi militer di wilayah kantong pemberontak terakhir tersebut.
"Kami akan membantu mendorong para gerilyawan keluar dari benteng pemberontak Suriah terakhir dengan korban sekecil mungkin," kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, pada Selasa (4/9/2018) seperti dilansir AFP.
Menurut Zarif, situasi di Idlib saat ini sangat sensitif dan pihaknya akan mencoba menjalankan proses pembersihan ekstremis dengan korban maupun kerusakan seminimal mungkin.
Baca juga: Iran-Suriah Teken Kesepakatan Kerja Sama Militer dan Rekonstruksi
Iran telah menjadi pendukung utama Presiden Bashar al-Assad selama konflik yang telah berlangsung lebih dari tujuh tahun di Suriah dan akan membantu mendorong kubu pemberontak terakhir di sepanjang perbatasan dengan Turki.
Zarif menekankan rencana serangan telah dibahas bersama dengan Turki dan juga Suriah.
Pembahasan mengenai upaya mengusir kelompok ekstremis di Suriah turut menjadi pembahasan yang akan dilakukan selama pertemuan tripartit antara Iran, Turki, dan Rusia di Teheran, Jumat mendatang.
Pada pekan lalu, Iran dan Suriah telah menandatangani kesepakatan kerja sama militer dan rekonstruksi untuk memulai upaya pemulihan wilayah yang terdampak peperangan.
Kesepakatan itu ditandatangani bersama oleh Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dan rekan Suriah-nya, Ali Abdullah Ayoub.
Hatami menyatakan, dalam perjanjian pertahanan yang disepakati, terdapat poin bahwa Iran tetap melanjutkan keberadaan dan partisipasi di Suriah.
Sebelumnya, pada Senin (3/9/2018), Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan kepada Suriah dan juga Iran akan rencana penyerangan ke Idlib yang dapat memicu terjadinya tragedi kemanusiaan.
Baca juga: Trump Peringatkan Suriah agar Tak Serang Pemberontak di Idlib
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.