Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Provinsi di China Larang Warga Makamkan Jenazah Keluarganya

Kompas.com - 31/07/2018, 11:21 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

Membuat sendiri lalu menyimpan peti mati di rumah adalah tradisi lama China. Menyimpan peti mati justru dilakukan dengan harapan memiliki umur panjang dan rezeki.

Namun, tradisi ini memang tidak murah. Bagi warga miskin membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk mendapatkan setidaknya 5.000 yuan atau sekitar Rp 10 juta untuk membuat peti mati.

Kebijakan tak lazim pemerintah provinsi Jiangxi ini kemudian mendapat banyak tentangan dari warga dan media massa China juga menilai kebijakan tersebut adalah langkah tak beradab dan tak populer.

Baca juga: Massa Bawa Peti Mati Tuntut Moratorium TKI ke Malaysia

"Apakah ada alasan kuat yang mendasari sebuah langkah yang keras dan tak beradab ini," demikian tajuk rencana harian People's Daily, corong Partai Komunis China.

"Bahkan jika reformasi pemakaman ini dijalankan secara efektif, masyarakat akan tersakiti dan pemerintah kehilangan kredibilitas serta memicu instabilitas," masih People's Daily.

Sementara harian The Beijing News mengabarkan, pada 2014 setidkanya enam warga lanjut usia di Anqing, provinsi Anhui bunuh diri setelah mengetahui pemerintah berencana menyita peti mati mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com