BRUSSELS, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menambah sumbangan militernya.
Pernyataan tersebut disampaikan Gedung Putih saat Trump menghadiri pertemuan aliansi militer negara Barat itu di Brussels, Belgia.
Awalnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menginstruksikan negara anggotanya menambah bujet pertahanan dua persen dari GDP pada 2024.
Baca juga: Kanada Siap Pimpin Misi Latihan Militer NATO di Irak
Namun, usul itu ditentang Trump. Dia menginginkan 28 anggota lainnya meningkatkan sumbangan militernya empat persen dari GDP.
Dilansir BBC Rabu (11/7/2018), pendahulu Trump sempat ingin agar anggota NATO bisa mengurangi beban pembayar pajak AS.
Namun, mereka menyampaikannya tidak dengan terang-terangan seperti yang dilakukan oleh presiden 72 tahun itu.
Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders menyatakan apa yang disampaikan oleh presiden dari Partai Republik itu sudah tepat.
"Presiden Trump ingin sekutunya membagi beban yang sama. Sejauh ini, dia melihat mereka belum memenuhi ekspektasi," kata Sanders.
Ketika ditanya awak media apa yang menjadi jawaban Stoltenberg kepada Trump, politisi Norwegia itu tidak menjawab spesifik.
"Namun, saat ini fokus pertama kami adalah meningkatkan bujet pertahanan NATO dua persen dari GDP. Ini yang kami lakukan," bebernya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan