Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/06/2018, 16:39 WIB

DOHA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Qatar mengungkapkan ambisi jangka panjang negaranya yang ingin menjadi anggota dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO.

Memperingati satu tahun terjadinya perselisihan diplomatik antara Qatar dengan negara-negara di kawasan Teluk Arab lainnya, Khalid bin Mohamed Al-Attiyah menyatakan keinginan negaranya untuk bergabung dengan aliansi 29 negara tersebut.

"Qatar saat ini telah menjadi salah satu negara paling penting di wilayah Teluk dalam hal kualitas persenjataannya," kata Attiyah kepada majalah resmi kementerian pertahanan Qatar, Altalaya, Selasa (5/6/2018).

"Selama ini kami juga telah menjadi sekutu utama dari luar NATO. Ambisi kami adalah ingin mendapat keanggotaan penuh seandainya kerja sama dengan NATO terus berkembang dan visi kami jelas," tambahnya dilansir AFP.

Baca juga: Qatar Tegaskan Tak akan Terlibat Konflik dengan Iran

Attiyah menambahkan, hubungan Qatar dengan aliansi tersebut terus berkembang dan Doha sangat mungkin menjadi tuan rumah bagi unit-unit NATO maupun salah satu pusat khusus aliansi.

Tepat setahun sudah sejak sejumlah negara-negara di kawasan Teluk, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memberlakukan blokade dan memutuskan hubungan secara sepihak dengan Qatar pada 5 Juni 2017.

Negara-negara tersebut beralasan Qatar telah mendukung kelompok teroris dan menjalin hubungan dengan Iran.

Dalam blokade tersebut, Qatar diisolasi dari negara-negara bekas sekutunya dengan satu-satunya perbatasan darat dengan Arab Saudi ditutup dan penduduk Qatar diusir dari keempat negara itu.

Qatar mengklaim perselisihan yang terjadi sebagai serangan terhadap kedaulatannya dan sebagai hukuman karena mengejar kebijakan luar negerinya yang independen.

Upaya diplomatik telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil dan krisis mengancam melemahkan salah satu daerah yang sebelumnya paling stabil di Arab.

Awal bulan ini, para pemimpin negara Saudi mengancam aksi militer Qatar yang ingin membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Mereka pun meminta kepada Perancis untuk turut campur tangan mencegah pembelian tersebut.

Baca juga: Qatar Tanggapi Laporan Ancaman Saudi yang Bakal Kerahkan Militer

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke