Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Ungkap Ambisi Menjadi Anggota NATO

Kompas.com - 06/06/2018, 16:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Qatar mengungkapkan ambisi jangka panjang negaranya yang ingin menjadi anggota dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO.

Memperingati satu tahun terjadinya perselisihan diplomatik antara Qatar dengan negara-negara di kawasan Teluk Arab lainnya, Khalid bin Mohamed Al-Attiyah menyatakan keinginan negaranya untuk bergabung dengan aliansi 29 negara tersebut.

"Qatar saat ini telah menjadi salah satu negara paling penting di wilayah Teluk dalam hal kualitas persenjataannya," kata Attiyah kepada majalah resmi kementerian pertahanan Qatar, Altalaya, Selasa (5/6/2018).

"Selama ini kami juga telah menjadi sekutu utama dari luar NATO. Ambisi kami adalah ingin mendapat keanggotaan penuh seandainya kerja sama dengan NATO terus berkembang dan visi kami jelas," tambahnya dilansir AFP.

Baca juga: Qatar Tegaskan Tak akan Terlibat Konflik dengan Iran

Attiyah menambahkan, hubungan Qatar dengan aliansi tersebut terus berkembang dan Doha sangat mungkin menjadi tuan rumah bagi unit-unit NATO maupun salah satu pusat khusus aliansi.

Tepat setahun sudah sejak sejumlah negara-negara di kawasan Teluk, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memberlakukan blokade dan memutuskan hubungan secara sepihak dengan Qatar pada 5 Juni 2017.

Negara-negara tersebut beralasan Qatar telah mendukung kelompok teroris dan menjalin hubungan dengan Iran.

Dalam blokade tersebut, Qatar diisolasi dari negara-negara bekas sekutunya dengan satu-satunya perbatasan darat dengan Arab Saudi ditutup dan penduduk Qatar diusir dari keempat negara itu.

Qatar mengklaim perselisihan yang terjadi sebagai serangan terhadap kedaulatannya dan sebagai hukuman karena mengejar kebijakan luar negerinya yang independen.

Upaya diplomatik telah dilakukan namun tidak membuahkan hasil dan krisis mengancam melemahkan salah satu daerah yang sebelumnya paling stabil di Arab.

Awal bulan ini, para pemimpin negara Saudi mengancam aksi militer Qatar yang ingin membeli sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Mereka pun meminta kepada Perancis untuk turut campur tangan mencegah pembelian tersebut.

Baca juga: Qatar Tanggapi Laporan Ancaman Saudi yang Bakal Kerahkan Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com