Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Negara Uni Afrika Sepakat Bentuk Badan Urusan Migrasi

Kompas.com - 02/07/2018, 23:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

RABAT, KOMPAS.com - Pemimpin negara-negara anggota Uni Afrika telah sepakat membentuk sebuah badan yang bertugas membantu koordinasi kebijakan nasional seputar masalah imigrasi.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam konferensi tingkat tinggi yang digelar di Mauritania, Senin (2/7/2018).

Badan tersebut dinamakan Observatorium Afrika untuk Migrasi dan Pembangunan (OAMD) dengan markas besar di kota Rabat, ibu kota Maroko.

"Para pemimpin Afrika telah mengambil keputusan untuk memberi tugas kepada badan penting ini dengan menyelaraskan strategi nasional negara-negara Afrika dan meningkatkan interaksi dengan mitra di luar negeri," kata Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita.

Baca juga: Uni Afrika Siap Pulangkan 20.000 Migran yang Terdampar di Libya

Pembentukan badan baru tersebut diusulkan oleh Maroko yang melihat krisis migran yang terjadi di Eropa akibat masuknya pengungsi Afrika setelah melakukan perjalanan bahaya melintasi Laut Mediterania.

Kendati demikian, Maroko tetap menolak usulan Uni Eropa untuk mengizinkan para migran yang diselamatkan di perairan internasional meminta suaka di Uni Eropa dengan membentuk "serambi disembarkasi regional" yang terletak di luar Eropa.

"Maroko dengan tegas menolak ide serambi ini, yang dianggap tidak pantas. Ini adalah solusi yang mudah dan kontraproduktif," kata Bourita.

Dalam konferensi puncak di Brussels pekan lalu, para pemimpin negara Eropa telah setuju mempertimbangkan pembentukan serambi disembarkasi di luar wilayah Uni Eropa, kemungkinan akan bertempat di Afrika Utara.

Pembentukan tersebut sebagai upaya mencegah para migran dan pengungsi menaiki kapan penyelundup ke perbatasan Uni Eropa.

"Nasib tragis telah menunggu para migran Afrika di pintu masuk Eropa. Hal ini diperparah dengan munculnya perilaku tak bertoleransi terhadap para migran itu di Afrika sendiri," kata Moussa Faki Mahamat, Ketua Komisi Uni Afrika, pada Minggu (1/7/2018).

"Kecuali jika mereka memang ingin kehilangan kredibilitas atas masalah ini, serikat kita tidak dapat mengecam pelanggaran hak asasi manusia yang dialami para migran di tempat lain dan mengabaikannya ketika hal serupa terjadi di benua kita sendiri," tambahnya.

Baca juga: Dua Pangkalan Militer AS di Texas Siap Tampung Migran

Ratusan ribu warga Afrika telah melarikan diri dan meninggalkan rumah tinggal mereka di kampung halaman untuk mencapai Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka melarikan diri dari perang dan kemiskinan serta kerap mengambil rute berbahaya seperti melewati padang pasir atau perairan yang ganas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com