ALGIERS, KOMPAS.com - Kelompok teroris ISIS yang semakin terdesak dan terusir dari negara Irak dan Suriah menjadikan sisa anggotanya bisa kembali ke negara asal mereka.
Tidak terkecuali negara-negara Uni Afrika. Diperkirakan mencapai 6.000 warga Afrika yang telah bergabung dengan ISIS bisa kembali ke negara asal mereka.
Komisaris Uni Afrika untuk keamanan dan perdamaian, Smail Chergui mengajak kepada negara-negara Afrika untuk bersiap menghadapi ancama tersebut.
Baca juga: Pejuang Perancis Gabung Pasukan ISIS di Afghanistan
Chergui mengatakan, perlu ada kerja sama antara negara-negara Afrika dan saling berbagi informasi intelijen untuk melawan gerilyawan ISIS yang kembali.
"Ada laporan yang mengatakan hingga 6.000 warga Afrika di antara 30.000 elemen asing yang bergabung dengan kelompok teroris di Timur Tengah," kata dia dalam sebuah pertemuan di Algeria.
"Kembalinya elemen-elemen asing tersebut menimbulkan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas nasional, sehingga memerlukan perlakuan khusus dan kerja sama antara negara-negara Afrika," tambahnya dikutip dari AFP.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah yang mendeklarasikan kekalifahan mereka pada 2014 saat ini terus menelan kekalahan dan semakin terdesak.
Di Irak, pemerintah pada Sabtu (9/12/2017) telah mengumumkan berakhirnya perang melawan ISIS.
Baca juga: Irak Deklarasikan Perang Melawan ISIS Berakhir
Sementara di Suriah, kelompok itu harus menghadapi perlawanan dari pejuang Suriah didukung negara Barat, serta tentara pemerintah yang didukung Rusia dan Iran.
Namun, kekalahan ISIS di dua negara tersebut justru memicu kekhawatiran akan sisa-sisa gerilyawan yang mungkin akan berpindah dengan tetap membawa ideologi ekstrem dan kekerasan bersama mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.