TOKYO, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Jepang pada Selasa (26/6/2018), mengumumkan akan membentuk divisi baru yang secara khusus akan menangani isu-isu berkaitan dengan Korea Utara.
Melansir dari Kyodo News, tujuan pembentukan divisi baru tersebut agar pemerintah Jepang dapat memberikan respon yang lebih baik dalam perkembangan di Semenanjung Korea, terutama dengan Pyongyang.
Divisi Asia Timur Laut di Kementerian Luar Negeri saat ini bertanggung jawab terhadap hubungan dengan Korea Utara dan Korea Selatan.
Namun ke depan, divisi tersebut akan dipisahkan menjadi dua unit di bawah rencana perubahan organisasi oleh kementerian.
Baca juga: Korea Utara Ungkap Persyaratan pada Jepang Jika Ingin Bertemu
Berlaku efektif mulai Minggu (1/7/2018), Divisi Asia Timur Laut Pertama akan menangani isu-isu berkaitan dengan Korea Selatan, sementara Divisi Asia Timur Laut Kedua akan menangani permasalahan seputar hubungan dengan Korea Utara.
Wacana pemisahan divisi Korea tersebut muncul usai terjadinya pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS dengan Pemimpin Korea Utara yang belum pernah terjadi sebelumnya di Singapura, 12 Juni lalu.
Pertemuan antara Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un tersebut membuka harapan akan perdamaian dan kestabilan di Semenanjung Korea, termasuk komitmen Pyongyang untuk denuklirisasi lengkap.
"Perubahan organisasi ini ditujukan untuk memperkuat koordinasi bilateral antara Jepang dengan Korea Selatan dan mengatasi isu nuklir, program misil dan penculikan oleh Korea Utara," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga.
Pemerintahan Jepang di bawah Perdana Menteri Shinzo Abe tengah fokus dan memprioritaskan penyelesaian kasus penculikan sejumlah warga Jepang oleh Korea Utara pada 1970-an hingga 1980-an.
Baca juga: Jepang Tangguhkan Latihan Simulasi Evakuasi Serangan Rudal Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.