PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara mengungkapkan sejumlah persyaratan untuk dipenuhi Jepang sebelum membahas pertemuan tingkat tinggi.
Melansir dari Channel News Asia, Korea Utara menegaskan pihaknya akan terus mengabaikan Jepang, kecuali jika Tokyo dapat menghentikan sikap permusuhannya kepada Pyongyang.
Diberitakan kantor media Korea Utara, KCNA, Senin (25/6/2018), Pyongyang mengharapkan kepada Jepang untuk menghentikan upaya meningkatkan kesiapan militernya, termasuk menghentikan agenda latihan militer skala besar.
"Jika Jepang tidak melakukan koreksi atas ambisinya akan perdamaian dan keamanan, harus disadari jika hasil akhir di mana Jepang akan diabaikan tidak bisa dihindarkan," tulis KCNA.
"Jepang harus menghentikan agenda latihan militer skala besar serta menghentikan upaya peningkatan kemampuan militernya yang ditujukan untuk menyerang."
Baca juga: Shinzo Abe Ingin Bertemu dengan Kim Jong Un
"Mereka juga harus membatalkan kebijakan permusuhannya terhadap kami, melupakan permusuhan di masa lalu dan menunjukkan ketulusan menuju perdamaian," tambahnya dalam sebuah komentar.
Pemerintah Jepang tengah gencar mengupayakan untuk dapat bertemu dengan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un guna membahas isu penculikan warga Jepang oleh Pyongyang beberapa dekade silam.
Perdana Menteri Shinzo Abe bahkan selalu mencoba mencari celah dalam berbagai pertemuan puncak yang dilakukan Kim Jong Un selama setahun terakhir.
Kim Jong Un terbilang aktif melangsungkan pertemuan diplomatik dengan sejumlah pemimpin negara, mulai dari Presiden China Xi Jinping, Presiden Korsel Moon Jae-in, hingga yang disebut paling bersejarah, dengan Presiden AS Donald Trump.
Kim telah tiga kali mengunjungi Presiden Xi di China, serta dua kali bertemu Presiden Moon di perbatasan Korea. Bahkan diyakini akan beberapa kali bertemu dengan Trump setelah pertemuan keduanya di Singapura, 12 Juni lalu.
Namun demikian, Kim belum sekalipun memberikan kesempatan bertemu dengan Perdana Menteri Abe.
Sementara, Abe bahkan tak segan menemui para pemimpin negara yang akan bertemu dengan pemimpin Korut itu sekadar untuk menitipkan pesan.
Baca juga: PM Jepang Berencana Bertemu Kim Jong Un di Pyongyang
Pada 2002, Korea Utara mengakui bahwa mereka telah menculik 13 warga Jepang pada 1970-an hingga 1980-an, dengan lima di antaranya telah dipulangkan.
PM Abe bersumpah dirinya tidak akan berhenti memperjuangkan nasib para warganya yang diculik dan menjadikannya salah satu prioritas selama masa pemerintahannya saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.