WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump meneken perintah eksekutif untuk mengakhiri kebijakan kontroversial terkait migran, maskapai penerbangan AS ramai-ramai mengecam Trump.
Tercatat American Airlines, United Airlines, dan Frontier Airlines mengeluarkan pernyataan agar kebijakan pemisahan migran orangtua dan anak-anak segera dihentikan.
Pada Rabu (20/6/2017), ketiga maskapai penerbangan itu bahkan meminta pemerintah federal tidak menggunakan armada mereka untuk mengangkut anak-anak migran yang dipisahkan dari orangtua.
"Kami tidak ingin berhubungan dengan aksi memisahkan keluarga, atau lebih buruk lagi, untuk mendapat keuntungan dari kebiajak itu," demikian pernyataan dari American Airlines.
Baca juga: Perintah Eksekutif Trump Akhiri Krisis Migran Hanya Berlaku Sementara
American Airlines memiliki kontrak dengan pemerintah AS untuk mengangkut pegawai pemerintah dalam perjalanan tertentu, termasuk membawa pengungsi.
Dari ketiga maskapai penerbangan itu, tidak ada satu pun yang secara definitif menyebut bahwa pesawat mereka telah digunakan untuk mengangkut anak-anak migran.
"Pemerintah tidak mengungkap informasi mengenai sifat penerbangan yang diperlukan atau penumpang yang melakukan perjalanan," ungkap American Airlines.
Sementara, manajemen Frontier Airlines mengatakan, tidak akan mengizinkankan penerbangan digunakan untuk mengangkut anak-anak migran jauh dari keluarga.
"Pada saat ini, kami tidak tahu apakan Frontier telah digunakan untuk tujuan tersebut," tulis pernyataan Frontier.
Frontier prides itself on being a family airline and we will not knowingly allow our flights to be used to transport migrant children away from their families. At this time, we are not aware if Frontier has been used for this purpose.
— Frontier Airlines (@FlyFrontier) 20 Juni 2018
Maskapai United Airlines menyatakan prihatin terhadap kebijakan imigrasi pemerintah AS.
"Kami telah menghubungi pejabat federal bahwa mereka tidak boleh mengangkut anak-anak migran yang dipisahkan dari orangtua di pesawat milik United," katanya.
Baca juga: Trump Bukanlah Pemimpin Bermoral di Dunia
Sebuah unggahan di Facebook yang beredar pada pekan lalu mengungkap, klaim mengenai kisah pramugari yang menyaksikan 16 anak migran naik pesawat dari Arizona ke Miami pada tengah malam.
Taylor Garland dari serikat pekerja penerbangan AS mengatakan kepada CNN, ada peningkatan jumlah kru pesawat yang berbagi pengalaman bertemu dengan migran anak di penerbangan.
"Anak-anak tidak berbicara dalam bahasa Inggris, dan tampaknya tidak membawa barang bawaan, serta tampak ketakutan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.