Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR AS Bakal Gelar Voting untuk Akhiri Kebijakan Imigrasi Trump

Kompas.com - 20/06/2018, 23:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - House of Representatives atau DPR Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal bertemu Kamis (21/6/2018).

House bertemu untuk menggelar pemungutan suara guna menghentikan kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang memisahkan migran anak dari orangtuanya.

Dilansir AFP Rabu (20/6/2018), Ketua DPR Paul Ryan berkata dia sudah melihat pemberitaan tentang pemisahan migran anak-anak dari orangtuanya di perbatasan.

Baca juga: Kebijakan Imigrasi Trump Bikin Orangtua dan Anak Terpisah

Dalam berbagai laporan media AS, ditampilkan berbagai momen menyedihkan maupun suara tangisan anak-anak saat tak berada dengan ayah dan ibunya.

"Kami tidak ingin anak-anak itu dipisahkan dari orangtuanya. Kami akan menegakkan aturan imigrasi tanpa memisahkan keluarga," tegas Ryan.

Dia menjelaskan, dalam sesi dengar pendapat dengan politisi Republik Selasa (19/6/2018), Trump berjanji mendukung keputusan apapun yang dibuat.

"Presiden ingin Kongres bertindak. Maka di sinilah kami," tegas politisi yang menjabat sebagai Ketua DPR sejak 2015 itu.

Ryan menerangkan, di bawah rancangan peraturan yang bakal dibahas besok, setiap keluarga yang ketahuan masuk ke AS secara ilegal tidak akan dipisahkan.

Mereka bakal ditempatkan di fasilitas yang dikelola Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) di mana mereka bakal diproses oleh imigrasi.

Ryan berkata Kongres bakal menyiapkan dana tambahan bagi DHS sehingga mereka bisa mempunyai sumber daya cukup guna menampung keluarga migran tersebut.

"Intinya, kami ingin keluarga migran gelap itu tetap bersama. Namun, kami juga harus menegakkan hukum imigrasi Amerika," tegasnya.

Sebelumnya pada 7 Mei lalu, Jaksa Agung Jeff Sessions mengumumkan kebijakan "toleransi nol" sebagai tindakan yang lebih keras.

Baca juga: Pembaca Berita Ini Menangis Saat Bacakan Kebijakan Imigrasi Trump

Dengan kebijakan itu, siapa saja yang secara ilegal melintasi perbatasan akan ditangkap dengan tuduhan kriminal. Bagi mereka yang datang dengan keluarga, anak-anak akan dipisahkan dari orangtua.

Dalam lima pekan sejak pengumuman tersebut, ada lebih dari 2.300 anak diambil dari orangtua dan kerabat mereka.

Setelah dipisahkan dari orangtua mereka, anak-anak diserahkan ke Pusat Penampungan Pengungsi (ORR) milik Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Anak-anak yang berusia antara satu hingga 18 tahun, ditempatkan di pusat penampungan. Beberapa di antaranya tidur di atas tikar pada lantai beton yang dikelilingi pagar menyerupai kandang.

Mereka dibawa ke tiga tempat penampungan di Texas Selatan, yaitu Combes, Raymondville, dan Brownsville.

Washington dilaporkan juga berencana untuk membangun pusat penampungan keempat di Houston yang membuat wali kotanya, Sylvester Turner, angkat bicara.

"Saya tidak ingin ada fasilitas pemisah anak-anak dari orangtua di kota ini. Saya telah mengucapkannya dengan jelas," tegas Turner.

Baca juga: Putri Trump Desak Ayahnya Hentikan Pemisahan Migran Anak dari Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com