Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batalnya Pertemuan Trump-Kim Jong Un, Puncak Blunder Diplomasi AS

Kompas.com - 25/05/2018, 15:57 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC,SCMP

Para Maret lalu, Trump mengejutkan para pembantunya saat menerima tawaran Kim Jong Un untuk menggelar pertemuan untuk mendiskusikan rencana denuklirisasi.

Sebelum keputusan yang nampak seperti sebuah terobosan baru ini, AS dan Korea Utara terlibat saling kecam dan dalam satu titik berpotensi memicu konflik bersenjata baru.

Trump bahkan pernah memperingatkan, akan membalas dengan kekuatan senjata jika Korea Utara memunculkan ancaman.

Bahkan saat Olimpiade Musim Dingin digelar di Korea Selatan, Trump meminta stafnya membuat rencana evakuasi keluarga para personel militer AS dari Semenanjung Korea.

Namun, Kepala Staf Gedung Putih John Kelly dan Menhan Jim Mattis sudah memperingatkan Trump terkait keingannya itu.

Baca juga: Presiden Korsel Sayangkan Pembatalan Pertemuan Trump-Kim Jong Un

Kedua pejabat itu menyebut rencana evakuasi itu jika dilaksanakan bakal membuat Korsel teralienasi, merusak Olimpiade, dan bisa memicu respon keras Korea Utara.

Di awal April, arah kebijakan Trump berubah. Saat itu dia malah membicarakan kemungkinan pertemuan empat mata dengan Kim Jong Un, denuklirisasi Korea, dan bahkan kesepakatan damai dengan Korea Utara.

Dan memang, semua nampaknya berjalan dengan baik. Menyusul pertemuan kedua Korea di Panmunjom, Korea Utara sepakat membebaskan tiga warga AS yang selama ini ditahan di negeri itu.

"Tak seorang pun berpikir kami bisa berada di dalam kondisi saat ini dengan cepat," kata Trump di Pangkalan AU Andrews saat menyambut tiga warga AS yang ditahan Korut.

Trump bahkan menegaskan pembebasan ketiga warga AS tersebut merupakan wujud itikad baik Korea Utara.

Baca juga: Trump Peringatkan Korea Utara agar Tidak Bertindak Bodoh

Pernyataan ini muncul setelah dalam sebuah kegiatan resmi di Michigan, para pendukung Trump menyerukan agar sang presiden dinominasikan sebagai penerima hadiah Nobel.

"Kesuksesan awal ini kemungkinan membuat Trump amat yakin semua akan berjalan jauh lebih mudah dari yang dibayangkan," kata Victor Cha, yang sempat dinominasikan sebagai dubes AS untuk Korea Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com