PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi dan Perancis menandatangani 20 kesepakatan ekonomi dengan nilai lebih dari 18 miliar dollar AS atau Rp 247,7 triliun.
Dilansir dari Middle East Monitor yang mengutip laporan Al Arabiya TV , Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman memang tengah melakukan tur bisnis di Perancis, usai berkunjung ke Amerika Serikat.
Namun, Al Arabiya tidak merinci kesepakatan apa saja yang disetujui oleh kedua belah pihak. Sementara, Reuters melaporkan, kemungkinan besar kerja sama itu termasuk pembelian peralatan militer.
Perusahaan minyak raksasa Saudi, Aramco, sebelumnya juga mengumumkan kesepakatan dengan perusahaan minyak Perancis, seperti Total, Technip, dan Suez.
Dalam konferensi pers dengan Pangeran Mohammed, Presiden Perancis Emmanuel Macron membela kebijakan penjualan senjata ke koalisi Saudi yang berperang di Yaman.
Baca juga : Usai Kunjungi AS, Tur Bisnis Putra Mahkota Saudi Berlanjut di Perancis
Selain itu, dia mengaku turut prihatin dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman akibat perang, dan merencanakan untuk menggelar pertemuan puncak guna membahas tersebut sebelum musim panas.
Macron mendapat tekanan kuat dari global untuk menarik dukungan persenjataan militer kepada Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), yang memimpin koalisi melawan kelompok Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran.
"Sejak konflik di Yaman dimulai, Perancis telah mengadopsi proses yang sangat spesifik, di mana semua penjualan perlengkapan militer dianalisa per kasus dan berdasarkan kriteria untuk tetap mencerminkan penghormatan terhadap hukum internasioal dan risiko membahayakan warga sipil," kata Macron.
Perancis merupakan eksportir senjata terbesar ketiga di dunia, dengan Saudi dan UEA menjadi pembeli terbanyak.
"Posisi Perancis jelas, dukungan penuh untuk keamanan Arab Saudi, mengecam aktivitas balistik dari Houthi, bersedia untuk menemukan solusi politik untuk konflik dan kebutuhan kemanusiaan bagi penduduk sipil," ucapnya.
Konflik di Yaman telah membunuh lebih dari 10.000 orang dan memaksa tiga juta penduduk mengungsi. Sementara, tanda-tanda solusi diplomatik untuk meredakan krisis belum terlihat.
Baca juga : Putra Mahkota Saudi Disambut Gugatan dalam Kunjungannya ke Perancis
Survei dari YouGov menunjukkan, sebanyak 75 persen warga Perancis ingin Macron untuk menangguhkan ekspor senjata ke Saudi dan UEA.
Pangeran Mohammed dilaporkan telah meninggalkan Perancis, dan telah tiba di Madrid, Spanyol, pada Rabu (11/4/2018).
Dilansir dari AFP, pangeran berusia 32 tahun itu dijadwalkan akan bertemu dengan Raja Spanyol Felipe VI pada Kamis pagi.
Dalam kunjungan tersebut, Saudi diharapkan menandatangani lima kesepakatan dengan Spanyol, termasuk di bidang kebudayaan, sains, lapangan pekerjaan, transportasi udara dan pertahanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.