Apalagi, pada Februari lalu, Bolton sempat berkomentar bahwa Korea Utara (Korut) harus diserang karena mereka merupakan ancaman bagi AS.
Dia menolak argumentasi bahwa rezim Kim Jong Un itu bisa dibujuk melalui negosiasi, sehingga Korut bersedia untuk menyerahkan program senjata nuklirnya.
CNN melaporkan, sejumlah kalangan khawatir jika kebijakan AS menjadi "galak" di tengah usaha untuk menggelar perundingan dengan Korut Mei nanti.
Beberapa politisi konservatif yang dekat dengan Gedung Putih, seperti diwartakan The Guardian, memperingatkan bahwa Bolton merupakan sosok keras.
Bolton dalam wawancaranya dengan Fox News berusaha meyakinkan bahwa dia sudah berubah. "Yang terpenting saat ini adalah apa yang dibutuhkan Presiden," tegasnya.
Baca juga : Ucapkan Selamat ke Putin Tuai Kritik, Ini Pembelaan Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.