Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Kemiripan Afrika Selatan dan Asia Tenggara yang Menakutkan

Kompas.com - 18/01/2018, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Hal ini juga yang telah menjatuhkan Zuma. Ia sekarang telah digantikan oleh Ketua ANC Cyril Ramphosa pada Desember 2017. Bahkan, saat ini ada isu ia juga akan digulingkan dari kepresidenannya.

Dikenal akan kehidupan pribadinya yang berwarna dan kontrovesial, karisma Zuma sangat bertolak belakang dengan pembawaan Mbeki yang suram.

Zuma yang berasal dari suku Zulu (Mandela dan Mbeki dari suku Xhosa), kenaikannya menandakan rekonsiliasi di dalam komunitas kulit hitam.

Sayangnya, Zuma telah merosot menjadi sesosok karikatur dari negara berkembang: gabungan dari korupsi, kronisme, dan politik ras.

Pada Maret 2016, pengadilan tertinggi Afrika Selatan memutuskan bahwa ia telah melanggar konstitutsi karena menggunakan uang pajak untuk merenovasi rumah pribadinya dengan sebuah kolam renang dan amphiteater.

Baca juga : Cadangan Air di Ibu Kota Afrika Selatan akan Habis dalam 90 Hari

Seorang mantan menteri dengan lantang membenarkan renovasi tersebut, dengan alasan bahwa kolam tersebut merupakan waduk untuk pemadam api. Zuma juga menghadapi 783 tuduhan korupsi atas perjanjian jual-beli senjata, meskipun hingga saat ini belum ada kasus yang dimajukan.

Namun, semua itu ada batasnya ketika akhirnya terungkap keterlibatan dirinya dengan keluarga Gupta, keluarga pebisnis India-Afrika Selatan.

Koneksi Keluarga Gupta dengan Zuma berasal dari anaknya, Duduzane Zuma. Keluarga tersebut kemudian mengambil keuntungan dari keputusan-keputusan investasi Zuma yang menjadikan mereka sangat kaya.

Pada akhir Mei 2017, surel mengenai para Gupta, bisnis dan rekan mereka semua dibocorkan oleh jurnalis dalam sebuah ekspose yang dikenal sebagai #Guptaleaks. Pengaruh yang mereka miliki atas negara, terutama dalam melemahkan institusi finansial Afrika Selatan, menjadi informasi publik.

Bahkan, negosiasi atas beberapa posisi kementerian dilakukan di kediaman mereka di Sazonwold, sebuah perumahan mewah di Johannesburg.

Pada Desember 2015, Menteri Keuangan Nhlanhla Nene yang disegani, mendadak diberhentikan karena menentang kebijakan pengeluaran berlebihan yang didukung oleh Keluarga Gupta.

Des Van Rooyen, seorang kroni Gupta, menggantikannya. Namun ia hanya bertahan selama empat hari sebelum digantikan oleh mantan Menteri Keuangan Pravin Gordhan, demi mencegah protes total dari investor.

Zuma pun kemudian menghentikan Gordhan dalam sebuah reshuffle kabinet yang kontroversial pada 2017. Perombakan kabinet tersebut menggoyahkan kepercayaan investor. Standard & Poor kemudian menurunkan peringkat surat utang Afrika Selatan menjadi “junk” atau sangat rendah.

Meskipun begitu, melawan tuntutan anggota Komite Eksekutif Nasional ANC dua kali dalam tiga tahun terakhir, dan beberapa kali dihadapkan pada mosi ketidakpercayaan–Zuma tetap bertahan.

Pada akhirnya, kebusukan Zuma telah memperlemah posisi ANC ke tingkat yang tak terbayangkan di tahun-tahun sebelumnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com