Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Air di Ibu Kota Afrika Selatan akan Habis dalam 90 Hari

Kompas.com - 16/01/2018, 20:36 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

CAPE TOWN, KOMPAS.com - Ibu kota Afrika Selatan, Cape Town, terancam menjadi kota besar pertama di dunia yang akan kehabisan air bersih.

Kota yang terletak tepat di ujung selatan benua Afrika ini disebut hanya akan memiliki waktu 90 hari sebelum cadangan airnya benar-benar habis.

Pejabat pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan kepada warga agar melakukan penghematan air secara drastis.

Masing-masing orang dibatasi hanya dapat menggunakan air sebanyak 87 liter per hari.

Baca juga: Kekeringan Ekstrem Terus Melanda Spanyol dan Portugal

Proyeksi terakhir memperkirakan cadangan air akan habis pada awal Maret 2018 mendatang. Namun wali kota Patricia De Lille mengatakan kota masih memiliki cadangan air hingga 22 April 2018 sebelum kemudian benar-benar habis.

Penentuan tanggal 22 April yang disebut sebagai 'Day Zero' itu setelah memperkirakan keran air di kota akan mengering jika konsumsi air warga tidak dikurangi.

Krisis air di Cape Town disebabkan curah hujan yang sangat rendah pada tiga tahun terakhir, serta kekeringan yang terus melanda. Sementara populasi penduduk dengan konsumsi airnya terus meningkat.

Kota berpenduduk empat juta jiwa itu telah melarang warganya mencuci mobil mereka, atau mengisi kolam renang.

Aktivitas mandi juga dibatasi hanya dua menit, sementara menyiram tanaman hampir tidak mungkin. Menyiram toilet juga hanya dilakukan jika benar-benar mendesak.

Warga telah diminta mendaur ulang air mandi mereka dan membatasi mencuci piring.

Saat persediaan air di bendungan mencapai titik 13,5 persen, maka pasokan air ke kota akan dimatikan, kecuali untuk layanan penting seperti rumah sakit.

Baca juga: Israel Dilanda Kekeringan, Menteri Pertanian Pimpin Doa Minta Hujan

Dan saat hal itu terjadi, sekitar 200 titik air akan mendapat kawalan dari penjaga bersenjata di seluruh penjuru kota dan warga hanya akan bisa mengambil sebanyak 25 liter air per hari.

Pemerintah setempat telah berusaha mengatasi masalah krisis air ini dengan memasang tanaman desalinasi agar air laut bisa diminum. Mereka juga berusaha menarik air tanah serta menerapkan program daur ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com