Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurdi Umumkan Gencatan Senjata, Jajaki Perundingan dengan Irak

Kompas.com - 25/10/2017, 17:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com - Kurdi akhirnya melunak terhadap desakan dari komunitas internasional agar tidak mendeklarasikan kemerdekaannya.

Sikap itu disampaikan Pemimpin Kurdi, Massud Barzani, Rabu (25/10/2017) seperti diwartakan kantor berita AFP.

Sebelumnya, pada 25 September, Pemerintah Regional Irak-Kurdi menggelar referendum untuk menentukan masa depannya. Apakah tetap, atau memisahkan diri dengan Irak.

Hasilnya, 93 persen rakyat memilih untuk merdeka dari Baghdad.

Namun, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendesak agar Kurdi tidak memproklamasikan kemerdekaannya.

Barzani meluluskan desakan itu. Kurdi pun kini mencoba berdialog dengan pemerintahan Perdana Menteri Haider al-Abadi.

Salah satu alasan utamanya adalah banyak wilayah strategis Kurdistan yang direbut oleh pasukan pemerintah yang dibantu oleh milisi sekutu dalam sepekan terakhir.

Di antaranya adalah ladang minyak di Kirkuk.

Baca juga : Pasukan Irak dan Kurdi Bentrok di Wilayah Kirkuk

Kini, pemimpin berusia 71 tahun tersebut mengumumkan bakal menangguhkan deklarasi kemerdekaan Kurdistan, demi membuka ruang dialog dengan Baghdad.

"Kami juga akan melakukan gencatan senjata, dan menghentikan operasi militer di Kurdistan," ujar Barzani.

PBB inginkan perundingan

Utusan PBB, Jan Kubis, menyambut baik pernyataan resmi Barzani ini. Kubis mengatakan, PBB siap menjadi mediator jika diminta.

"Kedua belah pihak menyatakan keinginannya untuk mengedepankan dialog berdasarkan konstitusi," tuturnya.

Kubis dengan percaya diri melanjutkan, suatu solusi berdasarkan konstitusi yang diadopsi Irak sejak 2003 bakal dicapai antara Irak dan pejuang Kurdi.

Baca juga : Muncul Seruan Pengusiran Tentara AS dari Irak, Ada Apa?

Sebab, kedua kubu ini sama-sama bahu-membahu ketika mengusir gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Saya yakin mereka bisa menghilangkan ego mereka, dan bekerja berdasarkan konstitusi yang berlaku," ungkap Kubis.

Baca juga : Penerbangan Internasional di Ibu Kota Kurdi-Irak Dihentikan, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com