ARBIL, KOMPAS.com - Semua penerbangan internasional dari dan ke Ibu Kota wilayah Kurdi Irak, Arbil, akan dihentikan pada hari Jumat malam, atas perintah Pemerintah Baghdad.
"Semua penerbangan internasional tanpa kecuali, dari dan ke Arbil akan berhenti dari pukul 15.00 GMT pada hari Jumat (22.00 WIB)."
"Ini menyusul keputusan kabinet Irak dan Perdana Menteri Haider al-Abadi," kata Talar Faiq Salih, selaku Direktur bandara kepada AFP, Kamis (28/9/2017).
Keputusan ini muncul setelah sebuah referendum kemerdekaan yang kontroversial di wilayah itu.
Baca: Hilang 2.000 Tahun, Kota Alexander Agung Ditemukan di Irak
Abadi memerintahkan penghentian penerbangan yang melayani bandara di Kurdistan Irak, sebagai pembalasan atas referendum kemerdekaan yang diadakan pada hari Senin.
Dalam referendum itu, mayoritas suara 'menentang' Baghdad dengan memberikan suara 'ya'.
Maskapai regional, termasuk Turkish Airlines, EgyptAir, dan maskapai Lebanon telah mengumumkan penangguhan penerbangan ke dan dari Kurdistan Irak, atas permintaan Baghdad.
Direktur Bandara Arbil mengaku sangat menyesalkan keputusan tersebut.
Menurut dia, hal itu akan menghambat kampanye melawan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), serta pengiriman bantuan bagi mereka yang mengungsi akibat persoalan itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.