Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dari Mosul: Kisah tentang Ketakutan, Siksaan, dan Kematian

Kompas.com - 09/06/2017, 15:16 WIB

Mengontrol ekonomi

ISIS memberlakukan kontrol ketat atas aktivitas ekonomi selama tiga tahun masa pemerintahan mereka.

Seorang pemilik toko kelontong menjelaskan bagaimana ia harus menutupi wajahnya dan produk produk yang dia jual saat kelompok milisi berkuasa.

Baca: Pasukan Irak Berjuang Merebut Kantung Terakhir ISIS di Mosul

Para warga mengatakan gambar-gambar produk susu bayi dan popok juga harus disembunyikan.

Seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya menuturkan, “Sangat sulit melakukan aktivitas perdagangan di bawah peraturan mereka, karena ISIS menerapkan aturan yang sulit bagi para pedagang dan berbagai kebijakan yang tidak mungkin mereka ikuti.”

Para penegak hukum ISIS akan mengatur jenis barang apa saja yang bisa dijual oleh para pedagang. Hal pertama yang mereka lakukan adalah melarang impor daging sapi dan ayam dan memaksa setiap orang untuk mengandalkan produk lokal.

Mereka juga melarang kaum pria memperdagangkan kosmetik dan asesoris perempuan. Mereka yang kedapatan melanggar peraturan akan dicambuk dan didenda.

Mereka juga memastikan bahwa setiap bungkus produk yang menampilkan wajah pria atau perempuan harus tertutup.

Sama halnya dengan gambar yang menunjukkan rambut perempuan atau bayi. Bahkan susu bayi dan popok pun harus ditutupi.

Ketika berita tentang "pertempuran pembebasan" diumumkan, para pejuang ISIS bingung, dan mereka mengintimidasi orang-orang dengan menaikkan harga dan menetapkan aturan yang keras.

Mereka bahkan melarang pemasangan antena parabola dan mulai menerbitkan publikasi audiovisual mereka sendiri melalui saluran mereka sendiri.

Mereka menyebarkan rumor tentang kemenangan mereka dan apa yang mereka sebut "menaklukan" kota-kota yang dibebaskan.

Mereka pergi dari rumah ke rumah untuk mencari telepon genggam dan jika ada orang yang kedapatan memilikinya, dia akan dihukum mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com