Teknik jihad dan tempur
Sebagian besar institusi tersebut ditutup, dan pendidikan di bawah ISIS difokuskan untuk mengajarkan teknik jihad dan bertempur.
Perempuan dan laki-laki dipisahkan dan para perempuan disuruh untuk menutup seluruh anggota tubuhnya dengan kain hitam.
Perempuan menjadi kalangan yang paling menderita saat ISIS memerintah, karena banyak dari mereka yang memilih tinggal di rumah selama bertahun-tahun. Sepanjang kelompok ini menguasai kota kami, kota itu menjelma menjadi sebuah penjara yang sangat luas.
Baca: Begini Cara ISIS Bebaskan Abu Bakr al-Baghdadi dari Kota Mosul
Di bawah kendali ISIS, kehidupan warga kota benar-benar berubah. Rekaman video memperlihatkan bagaimana berbagai perguruan tinggi yang ditutup di kota itu rusak parah. Namun, warga di kota itu masih berupaya untuk belajar.
Hussein (30 tahun), warga di lingkungan Al-Andalus, menuturkan, satu setengah tahun dikuasai ISIS, mereka memutuskan untuk melarang antena parabola.
“Ayah saya khawatir kami akan dihukum berat jika kami kedapatan memiliki antena parabola, jadi kami mencabutnya,” katanya.
Namun, setelah beberapa minggu tinggal di rumah, hampir sepanjang hari terkunci – menganggur dan tidak bisa kuliah atau mempunyai kegiatan lain sejak ISIS mengambil alih – sampai akhirnya merasa bosan dan memutuskan untuk memasangnya lagi.
“Kami memasangnya lagi dengan cara yang tidak bisa mereka lihat dengan jelas dari jalan. Kami menempatkannya di atap di belakang beberapa tangki air.”