Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norodin Lucman, Tokoh Muslim Marawi Penyelamat Warga Kristen

Kompas.com - 08/06/2017, 12:57 WIB

Para pengungsi, yang harus melewati para penembak jitu di Marawi, mengatakan kepada kantor berita Reuters mereka menerima pesan teks berisi peringatan akan adanya pemboman.

"Kami mendapat informasi dari komandan bahwa kami harus segera keluar," kata Leny Paccon, yang menampung 54 orang di rumahnya termasuk 44 pemeluk Kristen.

"Begitu kami dapat SMS, kami langsung keluar (Marawi)," katanya.

"Kami mengucapkan Allahu akbar," katanya dan menambahkan dengan bantuan warga Muslim mereka dapat melalui berbagai pos penjagaan.

Mereka yang melarikan diri termasuk para guru dari Dansalan College, sekolah Protestan yang dibakar pada hari pertama pertempuran.

Banyak yang memuji langkah Norodin menyelamatkan warga Kristen Marawi melalui media sosial media di Filipina ANC.

Sejumlah pujian termasuk akun atas nama Marce Delos Santos yang menulis, "Terima kasih Norodin Luchman, Semoga Allah memberi ganjaran atas kebaikanmu."

Pujian juga datang dri Bernard Martin yang menyatakan, "Pujian untuk Muslim yang baik dan matilah kau teroris."

Sedangkan Henry Borbon Hernandez hanya menulis singkat, "Inilah Islam."

Namun tak sedikit yang mengungkapkan kekhawatiran dan kemarahan terhadap media karena menganggap memberitakan mereka justru akan membahayakan.

Akun atas nama Ma Fu Ya menyatakan, "ANC tolong bertanggung jawab atas orang yang Anda beritakan."

Mir Clem menulis, "Hal seperti ini seharusnya tak masuk berita karena Anda membahayakan mereka semua. Keluarkan berita ini pada saat perang berakhir."

Baca: Marinir Filipina Temukan Uang Rp 14 Miliar di Rumah Teroris Marawi

Sejauh ini, menurut data pemerintah Filipina, 1.545 warga sipil telah diselamatkan dari Marawi, kota yang berpenduduk 200.000 jiwa itu.

Pemerintah mengatakan korban sipil yang tewas berkisar antara 20 sampai 38 orang sementara anggota kelompok militan yang tewas 134 orang dan 39 tentara pemerintah.

Pejabat Filipina mengatakan, di antara beberapa ratus anggota militan yang menduduki Marawi terdapat 40 orang asing dari Indonesia, Malaysia, India, Arab Saudi, Moroko, dan Chechnya.

Gencatan senjata selama empat jam untuk mengungsikan penduduk sempat terganggu tembakan senjata Minggu (4/6/2017).

Dengan terowongan anti-bom, senjata anti-tank yang disembunyikan di masjid-masjid, tameng manusia dan pengetahuan tentang kondisi setempat, membuat kelompok militan ini jauh lebih sulit dikalahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com