Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dingin dengan Turki, Jerman Akan Pindahkan Pasukannya ke Jordania

Kompas.com - 07/06/2017, 10:45 WIB

Kabinet Jerman akan "membahas dan mengambil keputusan" tentang kasus tersebut pada Rabu ini.

"Kami siap melakukan pemindahan," kata Von der Leyen. Dia menyebut pangkalan udara Azraq di Jordania sebagai "alternatif yang sebanding".

Dia menyatakan sudah membahas rencana pemindahan itu dengan Raja Abdullah dari Jordania dan mendapat dukungan.

Di Ankara, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu menekankan bahwa Turki tidak punya masalah dengan Jerman, salah satu mitra dagang terbesarnya.

Baca: Simbiosis Mutualisme Rumit Turki dan Uni Eropa

"Jika Jerman mau mengambil satu langkah saja mendekati kami, maka kami akan melakukan dua langkah berikutnya," kata Cavusoglu.

Dia menambahkan, ada beberapa fakta yang perlu diperhatikan. Cavusoglo mengklaim bahwa ada sekitar 400 diplomat dan pemegang paspor Turki yang meminta suaka politik di Jerman.

 "Dan kami tidak ingin melihat anggota FETO mencari perlindungan di negara sahabat seperti Jerman", tambahnya sambil menyebut kelompok pimpinan Fethullah Gulen, yang dituduh pemerintah Turki mendalangi aksi kudeta tahun lalu.

Menanggapi hal itu, Gabriel menjawab bahwa prosedur suaka politik di Jerman dijalankan oleh otoritas Jerman yang tidak tergantung pada politik pemerintahan.

"Yang memutuskan pada akhirnya adalah pengadilan, bukan pemerintah", tandas Gabriel.

Hubungan Turki dan Jerman mendingin sejak pemerintah Turki melakukan penangkapan massal pasca percobaan kudeta dan makin memburuk setelah Presiden Erdogan melaksanakan referendum yang memperluas wewenangnya.

Jerman juga mengeritik pemerintah Turki yang membungkam pers dan memenjarakan wartawan-wartawan kritis.

Baca: Jerman kepada Turki: Kami Toleran, tetapi Tidak Bodoh

Saat ini, Turki masih menahan seorang jurnalis Jerman-Turki, Deniz Yucel, yang bekerja untuk koran terkemuka "Die Welt".

Turki menuduh Yucel mendukung kelompok teroris. Bagi Jerman, Turki adalah mitra penting yang juga merupakan anggota NATO.

Ada sekitar 3 juta warga Turki yang bekerja dan hidup di Jerman. Kebanyakan datang sebagai pekerja kasar tahun 1960-1970an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com