KOMPAS.com - Pelaku penembakan dua bar shisha di Jerman, yang membunuh sembilan orang, disebut rasial, dan menginginkan sejumlah negara seperti Israel dan Turki lenyap.
Pernyataan itu diungkapkan setelah polisi mengamankan manifesto Tobias R, nama si pelaku, yang diunggah ke internet, di mana dia juga menghendaki separuh populasi Jerman hilang.
Kemudian dari Korea Selatan (Korsel), sebuah sekte sesat yang pemimpinnya bisa membawa pengikutnya ke surga dianggap asal virus corona.
Kedua artikel itu bisa Anda nikmati akhir pekan ini dalam populer internasional sepanjang JUmat (21/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020).
1. Penembak Rasial di Jerman Anggap Negara Turki dan Israel Paling Pantas Dihancurkan
Tragedi penembakan di Hanau, Jerman, menyisakan sejumlah kesedihan bagi keluarga dan kerabat korban. Pelaku penembakan juga mengakhiri hidupnya setelah dia berhasil melancarkan aksinya di Hanau.
Hal itu membuat pertanyaan lebih lanjut terkait dasar penembakan yang dilakukan tersangka.
Tobias R, seperti dilansir AFP, pernah menuliskan sekitar 24 halaman dokumen acak yang berisi tentang keinginannya untuk melenyapkan lebih dari 20 negara di dunia.
Seperti apa tulisan yang dibuat oleh Tobias R sebelum membunuh sembilan orang di dua bar shisha di Hanau, Anda bisa membacanya di sini.
2. Penembak Rasial di Jerman Rupanya Ingin Lenyapkan Separuh Populasi Jerman
Penembak rasial di Jerman ditemukan tewas bunuh diri di dalam rumahnya pada Kamis (20/2/2020) pagi setelah dia melakukan penembakan terhadap sembilan orang di Kafe Midnight Bar Shisha, Hanau, pada Rabu malam harinya.
Tobias R adalah pelaku berusia 43 tahun yang diyakini merupakan ekstremis sayap kanan, dan melandasi kejahatannya berdasarkan rasialisme.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.