"Kami sama sekali tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang teroris atau pembuat bom. Kami menyangka dia pasti pengedar narkoba atau sudah melakukan praktik sihir."
Abedi menggunakan bolpoin untuk mencorat-coret stiker anak-anak di dinding flat.
Stiker yang dilarang Islam
Baca: Salman Abedi, Pelaku Bom Bunuh Diri di Manchester, Siapa Dia
El-Hudarey mengatakan bahwa Abedi sepertinya menganggap stiker-stiker itu dilarang oleh Islam.
Disebutkannya, saat itu ada baju-baju tidur untuk lebih dari satu orang di flat itu. Dan memang saat dilakukannya perjanjian sewa, ada seorang pria muda yang bersama Abedi.
Setelah pemboman tersebut, El-Hudarey mengenali nama Salman Abedi dalam liputan berita.
Ia segera memberi tahu temannya, yang lalu memeriksa gambar-gambar yang dimuat media dan menyadari apa yang telah terjadi.
"Dia terguncang dan merasa geram. Sangat marah. Air mata keluar dari matanya."
Dia langsung memanggil polisi.
Sejauh ini seorang pria berusia 38 tahun telah ditangkap dan masih dalam tahanan.
Baca: Teror di Manchester, ISIS: Kami Membunuh Anak-Anak Kalian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.