Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu Lama Elite Mengabaikan Rakyat

Kompas.com - 22/01/2017, 16:49 WIB

Tim Redaksi

Semua ini, baik akar maupun akibatnya, tidak bisa ditangkap para elite politik dan pemerintahan.

Muncullah kelompok perlawanan seperti "We Are the 99 Percent", mundurnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau dikenal sebagai Brexit, terpilihnya Donald Trump, walau juga bukan dianggap solusi terbaik.

Bahkan, sebagian yang hadir di Davos berpendapat Trump akan sulit bertahan selama empat tahun.

Adapun Brexit simbol dari perlawanan warga Inggris karena UE dinilai tidak memberi harapan sehingga rakyat memilih keluar dari UE.

Ketimpangan dengan segala efeknya menerjang ke mana-mana, termasuk pada aksi penolakan globalisasi.

Trump sendiri menganggap globalisasi telah "memerkosa" pekerjaan di AS.

Makin timpang

Data ketimpangan global terbaru juga dirilis di Davos. Kekayaan milik delapan orang terkaya dunia sebesar 426,2 miliar dollar AS berdasarkan data tahun 2016. Ini setara dengan kekayaan 3,6 miliar warga dunia.

Pada tahun 2010, kekayaan 43 orang terkaya dunia setara dengan kekayaan 3,6 miliar warga. Artinya, ketimpangan meninggi.

Katy Wright, Kepala untuk Urusan Masalah Global Oxfam, mengatakan, kenyataan ini perlu disampaikan untuk memberi tantangan kepada elite politik dan warga terkaya dunia.

Wright menambahkan, ketimpangan telah menyulut polarisasi dalam politik.

"Warga marah dan ingin sebuah alternatif. Mereka merasa tersisihkan serta merasa hasil kerja mereka kurang mendapatkan imbalan," kata Wright.

Oxfam pun menyerukan agar pemerintah menekan perusahaan yang memberi gaji terlalu tinggi kepada para eksekutif, mencegah penggelapan pajak oleh kaum terkaya.

Pihak lainnya pun menyerukan hal serupa. "Hai orang dalam kelompok satu persen terkaya dunia, bayarlah pajak Anda," demikian seruan ekonom AS peraih hadiah Nobel Ekonomi 2001, Joseph E Stiglitz.

Globalisasi tidak salah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com