Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2016, 22:26 WIB

MONROVIA, KOMPAS.com — Pada saat banyak pemimpin dunia menanggapi kemenangan Donald Trump dengan respons diplomatis, presiden perempuan pertama di Afrika justru mengungkapkan isi hatinya secara blakblakan.

Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf, mengatakan, dia sangat sedih dengan kekalahan Hillary Clinton dan mengkhawatirkan prospek hubungan AS dan Afrika pada masa depan.

Sirleaf menjadi Presiden Liberia setelah perang saudara selama 14 tahun berakhir. Dia memulai masa jabatan kedua pada 2012 dan Hillary Clinton, saat itu menjadi Menlu AS, menghadiri pelantikannya di Monrovia.

Liberia memiliki hubungan dekat dengan AS lewat sejarah masa lalu negeri itu yang dibentuk pada abad ke-19 oleh para budak Amerika yang dibebaskan.

"Kami mengkhawatirkan agenda presiden terpilih Donald Trump untuk Afrika. Kami khawatir dia tak mampu membangun jembatan dengan Afrika," ujar Sirleaf kepada BBC, Rabu (9/11/2016) malam.

"Saya mengkhawatirkan perjanjian dagang dengan Liberia, dengan seluruh Afrika. Saya khawatir soal investasi dan program-program khusus yang sudah dilaksanakan Presiden Obama dan George Bush. Kami tak tahu seperti apa kebijakan terkait Afrika nantinya," kata dia.

Sebagian besar pemimpin dunia sudah memberi selamat kepada Trump dan beberapa dari mereka menyampaikannya dengan sedikit berlebihan.

Di antara para pemimpin itu beberapa adalah para presiden dan perdana menteri perempuan di seluruh dunia.

"AS adalah sekutu kami yang paling dekat. Sangat penting bagi kami untuk meneruskan kerja sama," kata PM Norwegia Erna Solberg.

Sementara itu, Presiden Lituania Dalia Grybauskaite menyampaikan pernyataan dengan sangat sederhana.

"Rakyat Amerika sudah memutuskan dan kami menghargai keputusan mereka," ujar Dalia.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menelepon Donald Trump selama 10 menit dan menurut media negeri itu, Trump berjanji AS tetap akan membantu negeri itu mengantisipasi agresi Korea Utara.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel dengan sangat hati-hati memilih kata untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Trump.

"Jerman dan AS terhubung dengan nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan penghormatan kepada hukum serta kemanusiaan, asal-usul, warna kulit, agama, jender, orientasi seks, dan pandangan politik," ujar Merkel.

"Saya menawarkan kepada presiden baru Amerika Serikat kerja sama erat dengan dasar nilai-nilai tersebut," kata Merkel.

Dari Inggris, PM Theresa May mengatakan, kedua negara tetap akan menjadi rekan yang kuat dalam perdagangan, keamanan, dan pertahanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com