Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte: Saya dan Trump Sama-sama Gemar Mengumpat

Kompas.com - 10/11/2016, 18:52 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte tampaknya akan melupakan perseteruannya dengan Amerika Serikat setelah kemenangan Donald Trump.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Presiden Donald Trump. Semoga panjang umur!" kata Duterte di Manila, Rabu (9/11/2016) malam.

"Kini saya tak ingin lagi berseteru karena Trump sudah menjadi presiden," tambah dia.

Aliansi tradisional AS dan Filipina terganggu setelah Duterte mencaci maki Presiden Barack Obama pada September lalu.

Sebulan kemudian, dalam kunjungannya ke China, Duterte mengatakan, aliansi negaranya dan AS sudah berakhir.

Namun, sehari setelah Trump menang dalam pemilihan presiden AS, Duterte mengatakan bahwa dia dan Trump memiliki beberapa kesamaan sehingga latihan militer kedua negara bisa kembali digelar.

"Kami berdua sama-sama suka mengumpat. Satu hal kecil, kami gemar mengumpat, kami mempunyai kesamaan," ujar Duterte tentang Trump.

Pada saat hubungan Filipina dan AS mencapai titik nadirnya, Duterte sempat mengatakan bahwa latihan militer antara kedua angkatan bersenjata tidak akan digelar lagi pada masa depan.

Namun, pada Kamis (10/11/2016), Menteri Pertahanan Filipina Delfin N Lorenzana mengatakan, Duterte sudah setuju untuk menggelar kembali latihan militer dengan AS.

Lorenzana menegaskan, latihan militer dan sejumlah hubungan bilateral dalam sektor pertahanan tetap masuk dalam rencana dengan fokus utama adalah latihan militer bersama.

Sementara itu, direktur program keamanan internasional Lowy Institute Sydney, Euan Graham, mengatakan, Duterte ingin fokus membangun keamanan internal sekaligus menghindari provokasi China dengan menggelar latihan militer.

"Duterte menginginkan semua perseteruan dengan AS segera berakhir sehingga dia bisa meminimalkan kerugian akibat hubungannya dengan China. Itulah permainan yang dia jalankan," ujar Graham.

"Saya kira langkah yang dilakukan Duterte jauh lebih baik ketimbang sekadar menjilat Beijing atau Washington," lanjut Graham.

Graham melanjutkan, pada saat aliansi AS dan Filipina untuk saat ini berada di titik aman, Duterte mungkin akan kesulitan bermain di antara kedua negara adikuasa ini.

"Duterte sangat tergantung pada apakah AS dan China mau terus terbawa permainan Duterte dan saya kira saat ini masih merupakan 'masa bulan madu' untuk Duterte," kata Graham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com