Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Penerbangan Sebut Skenario Kemungkinan Penyebab Jatuhnya EgyptAir

Kompas.com - 21/05/2016, 14:33 WIB

Tabrakan mendadak

Kemungkinan lain adalah pesawat itu dihantam oleh sebuah obyek eksternal yang mengakibatkan pesawat itu jatuh seketika dari langit. Demikian pakar sistem penerbangan, Philip Butterworth-Hayes.

"Bisa saja obyek itu adalah rudal atau sebuah drone. Sesuatu menabrak pesawat itu dan mengubah arah terbangnya," ujar Philip.

Namun, Hans Kjall dari Nordic Safety Analysis Group mengatakan, skenario dihantam rudal sangat kecil kemungkinannya.

Sebab, kata Hans, pesawat itu melintas di atas Laut Tengah dan membutuhkan sebuah sistem persenjataan canggih untuk menghantam pesawat yang terbang di ketinggian tersebut.

"Dibutuhkan rudal yang ditembakkan dari laut," tambah Hans Kjall.

Dia menambahkan, jika terjadi serangan terhadap pesawat itu maka serangan dari dalam misalnya sebuah aksi teror jauh lebih mungkin terjadi.

Masalah teknis

Meski sejumlah pakar belum berani menyimpulkan apapun, tetapi Butterworth-Hayes mengatakan, sangat sulit membayangkan kesalahan teknis mengakibatkan tragedi itu.

"Saya tak bisa membayangkan sebuah kesalahan teknis. Sebab, ada tiga sistem pengendali pesawat," kata dia.

"Dan bahkan jika ketiga sistem itu rusak, seorang pilot masih bisa menerbangkan pesawat serta membuat pesawat itu terbang lurus," tambah Butterworth-Hayes.

Hans Kjall mengatakan, jika pesawat itu jatuh karena sebuah kesalahan teknis maka kemungkinan terdapat kesalahan manusia juga d sana.

"Skenario ini bisa terjadi jika sistem navigasi memberi informasi salah kepada kokpit, sehingga pilot membuat manuver yang salah," ujar Kjall.

Contoh terbaik adalah kecelakaan Air France penerbangan 447 yang jatuh ke Samudera Atlantik dalam perjalanan dari Brasil ke Perancis pada 2009.

"Badai, kesalahan data dan kesalahan manusia semua memainkan peranan," lanjut Kjall.

David Learmount, editor konsultasi di Flight Global mengatakan, satu kesamaan antara tragedi EgyptAir dan Air France, meski mungkin saya tak releva, yaitu keduanya terjadi di tengah malam.

"Itu adalah saat di mana manusia berada di level performa paling rendah. Apapun yang terjadi, kondisi pilot pasti tak sebaik saat mereka bekerja di siang hari," ujar Learmount.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com