KAIRO, KOMPAS.com — Otoritas keamanan di tiga negara Eropa menyebutkan, tak ada satu pun nama di dalam manifes penerbangan EgyptAir 804 yang dicurigai atau masuk daftar orang-orang yang dicurigai terkait dengan terorisme.
Daftar semacam ini biasanya dijadikan semacam panduan oleh otoritas keamanan baik di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, maupun agen penegak hukum untuk memulai penyelidikan dugaan tindak terorisme.
Keterangan ini diberikan oleh seorang pejabat keamanan yang menolak identitasnya disebutkan, seperti dikutip Associated Press, Jumat (20/5/2016).
Jatuhnya Airbus 320 di Laut Tengah kemarin memunculkan dugaan bahwa pesawat yang mulai beroperasi tahun 2003 itu menjadi korban teroris.
Baca: Dugaan Kuat, EgyptAir Jatuh Diserang Teroris
Sebelumnya, manifes penumpang pesawat yang terbang dari Paris menuju Kairo itu bocor melalui jejaring internet, tetapi belum diklarifikasi oleh pihak EgyptAir.
Penerbangan 804 itu membawa 66 orang penumpang dan awak, menghilang dari radar pada sekitar pukul 02.00 dini hari, sebelum akhirnya dinyatakan telah jatuh, kemarin.
Hari ini, upaya pencarian mulai membuahkan hasil. Aparat militer Mesir mengatakan telah menemukan puing pesawat dan sejumlah barang milik penumpang di perairan yang berjalan 290 kilometer dari Kota Alexandria.
Baca: Militer Mesir Sudah Temukan Puing-puing EgyptAir
Selanjutnya, petugas penyelidik dari Mesir akan mulai bekerja memeriksa serpihan pesawat tersebut.
Bantuan dalam penyelidikan ini akan datang dari Inggris, Perancis, dan sejumlah pakar yang dikirimkan pihak Airbus.
Baca: Investigator Mesir Bergabung dengan Ahli Airbus Selidiki Puing EgyptAir