Jill Campbell, yang sudah memiliki butik Isis ini selama tujuh tahun, memberikan nama tokonya ini sesuai dengan nama salah seorang dewi dalam mitologi Mesir kuno.
"Saya mendapatkan nama itu karena sebuah sungai di Oxford disebut penduduk lokal dengan nama Isis dan Isis juga adalah nama salah satu dewi Mesir kuno untuk keajaiban, mistik, kecantikan, dan feminisme sesuatu yang ditawarkan butik saya," ujar Jill.
Sebagai reaksi untuk menanggapi kecaman dan ancaman di dunia maya, Jill mengatakan, dia terpaksa membuat sebuah pernyataan untuk menjelaskan bahwa dia atau tokonya tidak memiliki kaitan apa pun dengan kelompok ekstremis ISIS.
"Saya tak percaya harus melakukan ini semua. Namun, saya ingin menjelaskan bahwa saya atau bisnis ini memiliki hubungan atau mendukung dengan kelompok teroris keji di Timur Tengah itu," tambah perempuan itu.
Dalam beberapa waktu belakangan, Jill mendapatkan ancaman lewat internet dan diminta mengganti nama tokonya. Demikian dikabarkan harian Daily Mail.
"Ada sejumlah komentar kasar yang disampaikan lewat halaman Facebook kami dari seseorang yang mengatakan akan mengirim bom surat jika saya tak mengganti nama toko," tambah dia.
"Saya bahkan mendengar sejoli membicarakan nama toko saya ketika mereka mengatakan 'lihat toko ini bernama ISIS" dan melanjutkan "ini adalah kelompok yang gemar memenggal kepala manusia," Jill mengenang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.