Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg. Selanjutnya masalah Turki ini akan dilanjutkan dengan konferensi antar-pemerintah di Brussels, Belgia pada 5 November mendatang.
Sebetulnya, rencana membicarakan soal keanggotaan Turki sudah akan dilakukan pada Juni lalu, namun kemudian ditunda sebagai protes atas cara Turki mengatasi unjuk rasa warga.
Pembicaraan pada November mendatang akan fokus pada standar pembangunan regional, satu dari 35 bagian dari hukum dan standar Uni Eropa yang harus dipenuhi negara calon anggota.
Di Turki, keputusan Uni Eropa ini disambut positif pemerintah Ankara. Sedangkan di Brussels Komisionel Perluasan Blok Stefan Fuele menyambut baik keputusan ini.
"Saya harap lembaran baru segera menyusul," ujar Fuele.
Fuele sangat berharap pembicaraan bisa dimulai sesegera mungkian dengan Turki untuk dua bab penilaian lain yaitu tentang kebebasan mendasar warga dan soal penegakan hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.