BERLIN, KOMPAS.com — Kanselir Jerman Angela Merkel mengeblok penerapan aturan keras dari Uni Eropa mengenai emisi. Tindakan Merkel ini dilakukan setelah partainya menerima dana sumbangan dari pemegang saham utama pabrik otomotif BMW.
Kantor berita AP pada Selasa (15/10/2013) melaporkan, tindakan Merkel ini tak lepas dari donasi para pemegang saham BMW itu. Partai oposisi, Partai Kiri, menyebutkan bahwa donasi yang diterima Merkel tersebut membuktikan adanya hubungan yang dekat antara Merkel dan kalangan industri otomotif Jerman.
Atas sikap penolakan Jerman ini, para menteri lingkungan Uni Eropa menangguhkan kesepakatan atas rancangan aturan emisi yang dijadwalkan akan diterapkan di Eropa pada 2020.
Rencananya, kesepakatan emisi gas buang yang cukup ketat bagi industri otomotif ini disetujui pada Senin (14/10/2013). Partai Uni Demokratik Kristen dari Kanselir Merkel menerima donasi 690.000 euro atau sekitar Rp 10 triliun dari Susanne Klatten pada pekan lalu.
Ibu Susanne adalah Johanna Quandt yang bersaudarikan Stefan Quandt, pemegang hampir setengah dari saham perusahaan otomotif BMW yang bermarkas di Munich. Namun, aksi Susanne ini disebut sepenuhnya tidak berkaitan dengan keputusan politik apa pun.
Ketentuan baru dari emisi Uni Eropa ini cukup ketat, termasuk dalam pengaturan atas emisi gas buang mobil mewah. Setiap mobil mewah hanya dizinkan memiliki batasan emisi gas buang 95 gram karbon dioksida per kilometer. Tidak dijelaskan, berapa emisi gas buang dari mobil-mobil mewah keluaran BMW.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.