KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama dalam lawatannya di Swedia sebelum bertolak ke Saint Petersburg, Rusia, mengatakan kalau langkah menyerang Suriah justru untuk mempertahankan kepercayaan komunitas dunia. Menurutnya, justru kalau dunia mendiamkan Suriah, kepercayaan itu bisa terganggu. "Saya menaruh hormat kepada penyelidik PBB yang mengumpulkan bukti-bukti dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah," katanya usai melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Swedia Fredrik Reinfeldt di Stockholm sebagaimana warta
AP pada Kamis (5/9/2013).
Soal senjata kimia itu, Obama mengatakan dengan percaya diri kalau Presiden Suriah Bashar al-Assad berada di belakangnya. "Dia yang memerintahkan penggunaan senjata kimia," kata Obama.
Obama juga menambahkan kalau AS tidak akan tinggal diam jika terjadi tindak kekejaman di Suriah. "AS akan bertindak," katanya.
Sementara itu, PM Fredrik Reinfeldt mengatakan, Swedia mengecam penggunaan senjata kimia di Suriah. "Tetapi, Swedia menegaskan solusi politik dalam kerangka kerja PBB adalah jalan satu-satunya," kata Reinfeldt.
Kunjungan Obama ke Swedia menuai protes pula. Para aktivis anti-AS mengatakan menolak serangan militer AS ke Suriah. Menurut mereka, serangan itu adalah bentuk perang imperialisme sama halnya dengan yang terjadi di Afganistan dan Irak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.