Kini, para penyelidik PBB mengandalkan pengakuan dan kesaksian warga Korea Utara yang hidup di selatan untuk menceritakan pengalaman mengerikan mereka.
Jee menambahkan, selama di penjara, makanan sangat sedikit sehingga dia dan para tahanan lainnya harus bertahan hidup dengan menyantap katak yang diasinkan.
"Mata semua orang cekung. Semua orang tampak seperti hewan. Katak digantung, dikuliti, lalu diasinkan. Kami semua makan katak itu," tambah Jee.
Saksi lainnya, Shin Dong Hyuk, mengatakan, dia dipaksa untuk menyaksikan eksekusi ibu dan saudara laki-lakinya yang tertangkap saat mencoba kabur dari penjara itu.
Shin menambahkan, dia mendapatkan hukuman berat saat menjatuhkan sebuah mesin jahit.
"Saat itu saya mengira tangan saya akan ditebas. Saya bersyukur mereka hanya memotong jari saya," kenang dia.
Diperkirakan terdapat 150.000 hingga 200.000 tahanan di berbagai kamp tahanan Korea Utara. Para pembelot mengatakan, di penjara-penjara itu para tahanan mati karena kekurangan gizi atau bekerja terlalu berat.
Kini, setelah lebih dari setahun memerintah, Kim Jong Un belum menunjukkan tanda-tanda untuk mengubah model kepemimpinan keras yang dijalankan sang kakek, Kim Il Sung, dan ayahnya, Kim Jong Il.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.