Salin Artikel

Turki Bantah Serangannya terhadap Kurdi Suriah Meningkatkan Risiko Tahanan ISIS Kabur

Sebaliknya, Ankara menuding milisi Kurdi telah secara sengaja "mengosongkan"sebuah penjara yang menjadi tempat penahanan para anggota kelompok teroris dan ekstremis.

"Hanya ada satu penjara Daesh (ISIS) di wilayah (operasi) kami dan kami telah melihatnya dikosongkan oleh YPG (milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi)," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, kepada wartawan.

"Ada (bukti) gambar dan rekaman video tentang itu," tambahnya, tanpa menyebut nama dari penjara yang dimaksud.

Dilansir AFP, Presiden Recep Tayyip Erdogan sebelumnya telah mengecam adanya laporan disinformasi bahwa serangan Turki terhadap pasukan Kurdi di Suriah telah meningkatkan risiko anggota ISIS melarikan diri.

"Ini sebenarnya merupakan informasi yang bertujuan untuk memprovokasi Amerika Serikat atau negara-negara Barat," kata Erdogan, seperti dikutip surat kabar harian, Hurriyet.

Sebelumnya diberitakan, otoritas Kurdi mengatakan bahwa hampir 800 pendukung asing ISIS yang ditahan di kamp di Ain Issa telah melarikan diri, menyusul terjadinya serangan pemboman oleh Turki.

Namun sumber AFP di Perancis mengatakan bahwa penjaga dari kelompok Kurdi telah memaksa para wanita dan anak-anak yang memiliki ikatan keluarga dengan anggota ISIS itu untuk meninggalkan kamp.

"Hari ini (Minggu, 13/10/2019), penjaga Kurdi membukakan pintu untuk para wanita asing dan meminta mereka meninggalkan kamp," kata sumber yang merupakan ibu dari seorang wanita yang ditahan di Suriah bersama bayinya yang berusia 18 bulan.

"Mereka tidak melarikan diri, tetapi mereka diusir. Pasukan Kurdi hanya tidak menginginkan mereka dan berharap mereka akan diambil alih oleh pasukan Suriah atau Turki."

"Selama beberapa hari, serangan bom akan jatuh semakin dekat dan dekat dengan kamp, di mana tidak ada lagi relawan, tidak ada lagi bantuan," tambah sumber.

Pasukan Kurdi sebelumnya juga telah mengklaim adanya lima anggota kelompok ISIS yang melarikan diri pada Jumat (11/10/2019) dari sebuah penjara di wilayah itu.

Turki telah melancarkan serangan terhadap Kurdi di Suriah untuk hari keenam. Ankara memandang milisi YPG, yang telah menjadi sekutu AS dalam melawan ISIS di Suriah, sebagai teroris.

Pendapat serupa juga disampaikan Trump, yang membantah tuduhan bahwa keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah telah turut meningkatkan risiko anggota ISIS melarikan diri.

Trump sebaliknya menilai orang-orang Kurdi yang telah dengan sengaja melepaskan para anggota asing ISIS itu.

"Orang-orang Kurdi mungkin melepaskan beberapa dari mereka demi membuat kami (AS) tetap terlibat di sana," tulis Trump di Twitter.

"(Mereka) bisa dengan mudah ditangkap kembali oleh Turki ataupun negara-negara Eropa dari mana mereka datang, tetapi mereka harus bergerak cepat," lanjut Trump.

Sementara itu Inggris dilaporkan telah menyiagakan pasukan udara khusus, SAS, untuk bersiap menjalan misi "tangkap atau bunuh" jika menemukan anggota ISIS yang berbahaya kabur.

https://internasional.kompas.com/read/2019/10/14/21271281/turki-bantah-serangannya-terhadap-kurdi-suriah-meningkatkan-risiko

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke