Daily Mirror memberitakan Senin (30/4/2018), harian Teshreen menyebut Amerika Serikat (AS) dan Inggris menjadi pelaku serangan yang menewaskan 26 orang itu.
Namun, pejabat anonim di Kementerian Pertahanan berkata kalau hingga saat ini, pihaknya masih belum mengumumkan siapa yang bertanggung jawab.
Mirror membeberkan, harian Teshreen merupakan media yang diduga menjadi pendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Sebelummya, militer Suriah menyatakan serangan misil terjadi pada Minggu (29/4/2018) pukul 22.30 waktu setempat.
Lembaga Observasi HAM di Suriah menyebutkan, serangan itu menewaskan 26 orang, dengan kebanyakan berasal dari Iran dan Irak.
Lembaga yang berbasis di Inggris itu melaporkan, serangan rudal tersebut menargetkan gudang penyimpanan roket Suriah.
"Serangan itu merupakan bentuk agresi baru yang dilakukan negara lawan," kata militer dalam wawancara dengan stasiun televisi Suriah.
Laporan menyebutkan, pangkalan militer Brigade 47 di Hama mengalami kebakaran selama 1,5 jam akibat terkena serangan roket.
Markas itu dikenal sebagai pusat perekrutan milisi asal Iran yang bakal bertempur untuk Assad.
https://internasional.kompas.com/read/2018/04/30/15041381/media-suriah-tuduh-as-dan-inggris-pelaku-serangan-markas-militernya