Presiden Perancis: Komentar Trump Bikin Perut Melilit

PARIS. KOMPAS.com — Presiden Perancis Francois Hollande melontarkan kritik keras kepada kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

Hollande menyebut beberapa ucapan Trump membuatnya sakit.

"Dampak dari ucapan dia membuat perut melilit, sekalipun di AS, khususnya ketika dia menyinggung seorang serdadu, kenangan tentang seorang serdadu," kata Hollande, Selasa (2/8/2016) lalu.

Dia mengungkapkan hal itu di hadapan Asosiasi Wartawan Kepresidenan Perancis.

Hollande mengungkapkan komentarnya tadi menyusul ucapan terakhir Trump tentang Kapten Humayun Khan, seorang serdadu Muslim AS yang terbunuh di Irak tahun 2004.

Juru bicara pemerintah Stephane Le Foll mengatakan, komentar Hollande itu juga terkait dengan serangan verbal yang dilancarkan Trump ke Perancis. 

"Di dalam kampanye Pemilu AS, biasanya memang ada komentar ekstrem yang sangat tak biasa," ungkap Le Foll kepada reporter dalam sidang kabinet Rabu kemarin seperti dikutip dari AP.

Bulan lalu, Trump menyebut Perancis bakal menjadi salah satu negara yang warganya akan terkena pemeriksaan ekstrem saat akan masuk ke AS.

Langkah itu, kata Trump, diperlukan sebagai langkah untuk mencegah masuknya teroris dari negara-negara yang tak tegas dengan terorisme.

Perancis memang menjadi negara yang diserang oleh rangkaian teror yang dilakukan oleh kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sejak tahun 2015 silam.

Le Foll juga mengatakan, Presiden Barack Obama sebagai orang yang paling mampu menilai Trump pun menyebut pengusaha kaya itu tak pas untuk menjadi presiden AS.

Sebelumnya, pada Juni lalu, Hollande pernah mengatakan bahwa keberadaan Trump dalam Pemilu AS merupakan hal yang perlu diwaspadai. Jika Trump menang, hal itu akan mempersulit hubungan antara Eropa dan AS.