Pada Rabu (29/7/2015), Bulent Arinc tengah berpidato di hadapan parlemen terkait intervensi militer Turki terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dan kelompok Kurdi di Irak.
Dalam rapat dengar pendapat itu, Arinc membela keputusan untuk menyerang posisi kelompok Kurdi di Irak. Pernyataan Arinc itu spontan memicu protes dari para anggota Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro-Kurdi, termasuk politisi perempuan Nursel Aydogan.
Rupanya, Arinc terganggu dengan protes para anggota parlemen itu, terutama protes yang dilakukan Nursel Aydogan. Alhasil, Arinc merasa perlu untuk membentak Nursel.
"Nyonya harap tenang! Kamu perempuan, diam!" bentak Arinc dalam rapat dengar pendapat yang disiarkan secara langsung di televisi itu.
Insiden bentakan Arinc itu langsung memicu kemarahan para netizen. Para warga perempuan Turki mengunggah komentar pedas ke Twitter dengan tagar #BirKadinOlarakSusmayacagiz (sebagai perempuan kita tidak akan diam). Tagar ini langsung menjadi trending topic nasional di Turki.
"Perempuan sangat tenang dalam politik namun perempuan yang tak bisa diam akan mengajari mereka demokrasi," ujar pengguna Twitter @Ozgurlugedogru.
Tagar lain yang juga populer di dunia maya adalah #KadinDusmaniArinc (Arinc adalah musuh perempuan). Sementara itu, partai oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) mendesak Arinc untuk meminta maaf.
"Kami dari CHP mengecam keras komentar bias jender, diskriminatif dan mempermalukan yang melanggar hak-hak perempuan," kata wakil ketua CHP Selin Sayek Boke.
"Membuat komentar buruk di bawah atap parlemen tak bisa diterima. Kami mendesak agar dia (Arinc) meminta maaf," tambah Selin.
Ini bukan kali pertama Arinc terlibat masalah karena pernyataannya yang dianggap mendiskriminasi perempuan.
Pada 2014, Arinc juga memicu kemarahan setelah dia mengatakan perempuan seharusnya tak tertawa lepas di ruang publik. Pernyataan Arinc itu dibalas dengan menggunggah video dan foto-foto perempuan Turki yang tertawa lepas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.